Berita

Ganjar Pranowo/RMOL

Hukum

Usai Digarap KPK, Gubernur Ganjar Pranowo Langsung Ke Rumah Megawati?

JUMAT, 10 MEI 2019 | 15:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja usai menjalani pemeriksaan terkait dugaan kasus korupsi proyek KTP elekronik (KTP-el). Politisi PDIP itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota DPR Fraksi Golkar Markus Nari.

Usai diperiksa, Ganjar mengaku ditanya seputar peristiwa dan perkara hal yang sama sebagaimana dia pernah diperiksa beberapa bulan yang lalu.

"Udah sama yang tadi itu ya. Emang tadi tinggal tanda tangan ngobrol-ngobrol. Seputar pencegahan korupsi. Enggak ada (yang baru), masih sama persis," kata Ganjar kepada awak media di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (10/5).


"Kita tugasnya kan diundang mintai keterangan, sudah," imbuhnya.

Ganjar juga ditanya awak media terkait informasi bahwa dirinya akan bertolak ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi dia malah merahasiakannya.

"Rahasia (ke rumah Megawati). Kita masih nunggu perhitungan (Pemilu 2019) tanggal 22 Mei lah," ujar Ganjar.

"Yang penting masyarakatnya aman dulu. Pokoknya kemarin ini sama ini. Jadikan satu persatuan Indonesia. Kita jaga ketenangan ya. Makasih," demikian Ganjar yang menjadi harapannya pasca pemilu.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sedikitnya delapan orang tersangka. Beberapa orang diantaranya telah mendapatlan vonis hukuman penjara. Kasus suap KTP-el merugikan negara sekurang-kurangnya Rp 2,3 triliun.

Markus Nari telah ditetapkan tersangka sejak 2 Juni 2017 lalu dan baru ditahan pada 1 April 2019 diduga merintangi proses penyidikan dan pengadilan. Karenanya dia dijerat dengan pasal berlapis dan diduga ikut menikmati uang hasil megakorupsi proyek pengadaan e-KTP.

Markus Nari diduga meminta uang kepada dua pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto (terpidana korupsi KTP-el), untuk memuluskan pembahasan proyek pengadaan KTP-el di DPR.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya