Berita

Ubedillah Badrun/Net

Politik

Tim Hukum Nasional Bukti Ada Masalah Serius Di Kemenko Polhukam

KAMIS, 09 MEI 2019 | 22:33 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tim Hukum Nasional yang bertugas untuk mengawasi pernyataan para tokoh nasional seharusnya tidak dibentuk. Ini mengingat pemerintah, dalam hal ini Kemenko Polhukam, memiliki perangkat lengkap untuk menindak kasus hukum

Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menilai bahwa keberadaan tim yang berisi 24 profesor, ahli hukum pidana, dan tata negara itu justru menunjukkan kemenkopolhukam tidak percaya diri mengatasi masalah hukum.

“Tim ini menunjukkan ada persoalan serius di kemenkopolhukam, yang kemudian tidak cukup percaya diri mengatasi masalah ini, hingga kemudian membentuk tim,” tegasnya dalam talkshow di TVOne sesaat lalu, Kamis (9/5).


Sekretaris Tim Asistensi Hukum Kemenko Polhukam, Adi Warman kemudian menyergah pernyataan Ubaidillah itu. Menurutnya, tim dibuat karena etikad baik. Di mana saat ini aparat selalu disalahkan baik saat bertindak maupun tidak bertindak.

“Maka perlu pendapat ahli hukum. Ini ada unsur politik atau tidak. Kapasitas mereka juga cuma beri rekomendasi,” kata Adi.

Jawaban Adi, kata Ubed, justru keliru. Menurutnya, aparat penegak hukum yang takut disalahkan saat melakukan penindakan justru memperlihatkan adanya kesalahan.

“Kalau ada publik menyalahkan terus penegak hukum nggak percaya diri, itu persoalan,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya