Berita

Ilustrasi/Net

Politik

People Power Hanya Propaganda Elite, Belum Sampai Ke Akar Rumput

KAMIS, 09 MEI 2019 | 22:18 WIB | LAPORAN:

Pakar Komunikasi Politik Universitas Gajah Mada Nyarwi Ahmad angkat bicara soal wacana people power yang dikhawatirkan banyak pihak akan berujung kepada tindakan makar terhadap pemerintah.

Nyarwi menyebutkan, hingga saat ini ia masih belum yakin kekhawatiran banyak pihak itu akan terjadi. Pasalnya, people power memerlukan partisipasi politik aktif dari seluruh elemen rakyat.

“Terwujudnya gelombang demonstrasi semacam itu butuh partisipasi politik aktif dari elemen-elemen warga masyarakat dari berbagai kalangan dan kelas sosial yang bersifat genuine dan voluntary,” jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/5).


Sementara saat ini, lanjutnya, wacana people power masih sebatas pembicaraan para petinggi atau kalangan elite.

“Belum menjadi isu yang populis (dipandang penting dan urgen oleh masyarakat luas),” tegasnya.

Tak hanya itu, terwujudnya people power juga membutuhkan logistik dalam jumlah besar. Sementara jika melihat konstelasi politik pasca Pilpres, Nyarwi memandang sulit bagi pihak yang menghendaki people power untuk mendapatkan logistik yang diperlukan.

“Mobilisasi semacam itu juga butuh jaringan organisasi-organisasi lintas kelompok sosial dan daerah. Kecil kemungkinan organisasi masyarakat sipil yang ada saat ini akan mendukung hal tersebut,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya