Berita

Yenny Wahid/RMOL

Politik

Putri Gus Dur Ingin Jokowi Dan Prabowo Saling Merangkul Usai 22 Mei

KAMIS, 09 MEI 2019 | 22:04 WIB | LAPORAN:

Ada dua faktor utama yang menyebabkan intoleransi menjamur di Indonesia saat ini. Pertama karena faktor teralienasi, sementara faktor kedua adalah sebaran informasi bohong alias hoax di media sosial.

Begitu kata Direktur Wahid Foundation, Yenny Zannuba Wahid dalam dialog bertema “Media dan Peran Membangun Toleransi Pasca Pemilu 2019” yang dilaksanakan di Sekretariat Wahid Foundation, Jakarta, Kamis (9/5).

"Perasaan semacam ini dapat kian memperbesar lewat informasi berisi berita palsu atau ujaran kebencian yang beredar di media sosial. Apalagi masih dijumpai ketimpangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat,” jelasnya.


Untuk itu, sambung Yenny, peran pers sangat dibutuhkan dalam mengurangi tingkat intoleransi dengan memberikan informasi yang akurat.

Namun demikian, yang paling penting saat ini adalah kedua pasangan Pilpres 2019 harus duduk bersama. Jika Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa saling merangkul, maka intoleransi karena perbedaan pilihan politik bisa diminimalisasi.

"Yang paling penting elit politik harus bertemu dulu, kalau para pemimpin sudah saling bertemu itu akan memberikan suasana yang sejuk, di tengah-tengah masyarakat," jelas Yenny.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu berharap usai penetapan pemenang pilpres oleh KPU pada 22 Mei mendatang, baik Jokowi maupun Prabowo harus saling merangkul.

"Ini terbukti pada tahun 2014, mampu meredakan ketegangan di tengah-tengah masyarakat. Kita berharap 2019 bisa terulang lagi, siapapun yang menang harus merangkul yang kalah," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya