Berita

Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa/RMOL

Politik

Ratusan KPPS Meninggal, Komunitas Profesi Dokter Ini Nyatakan Sikap

KAMIS, 09 MEI 2019 | 14:01 WIB | LAPORAN:

Sejumlah dokter dalam Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa menyatakan sikap terkait dengan kematian ratusan anggota KPPS dalam Pemilu 2019.

Pernyataan sikap dibacakan oleh Ahli Manajemen Rumah Sakit sekaligus anggota Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa, dr. Bakta, yang didampingi oleh pengacara kondang Elsa Syarief, dr. Zulkifli S. Komei, dr. Handayani serta dokter lainnya yang hadir.

Pertama, mereka menuntut pemerintah menyatakan Hari Berkabung Nasional dengan memasang bendera Merah Putih setengah tiang sampai dengan tanggal 22 Mei 2019.


"Kedua, menuntut pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang independen," imbuhnya di kantor pengacara Elsa Syarief di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

Ketiga, mendorong Komnas HAM untuk meneliti adanya dugaan pelanggaran HAM dan membawa kasus tersebut ke forum international (Mahkamah International dan Dewan HAM PBB)

Kemudian yang keempat, menuntut dan mendesak Kapolri untuk mengeluarkan surat perintah autopsi kepada dokter forensik se Indonesia pada semua korban

"Kelima, menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab penuh kepada semua korban dengan memberikan santunan yang sesuai undang-undang," tandas Bakta.

Sebelum membacakan pernyataan sikap tersebut, Bakta mewakili komunitasnya itu menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas wafatnya para petugas KPPS dan para anggota Polri yang bertugas untuk Pemilu 2019. Hal ini juga disebutnya sebagai bencana kesehatan nasional.

"Kami atas nama Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa turut berduka cita atas wafatnya petugas KPPS," tuturnya

"Sehubungan kejadian banyaknya korban jatuh, baik sakit maupun meninggal dunia yang menimpa petugas KPPS, pengawas Pemilu dan anggota Polri selama proses perhitungan suara dalam pemilu 2019, maka kami Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa menyatakan ini sebagai bencana kesehatan nasional," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya