Berita

Tantowi Yahya/RMOL

Dunia

Perkuat Eksistensi Di Pasifik, RI Inisiasi Pacific Exposition

RABU, 08 MEI 2019 | 10:03 WIB | LAPORAN:

Indonesia akan menggelar forum trade, tourism, and investment (TTI) bertajuk Pacific Exposition pada 11-14 Juli di Auckland, Selandia Baru.

Duta Besar Indonesia untuk New Zealand Tantowi Yahya menjelaskan, forum itu sebagai upaya meningkatkan kehadiran, kontribusi dan pengaruh Indonesia di kawasan Pasifik. Setidaknya memberi kesempatan bagi negara-negara Pasifik untuk memamerkan produk unggulan, potensi pariwisata, serta peluang investasi yang mereka miliki.

Termasuk, Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Pasifik. Dubes Tantowi menekankan, ada faktor kedekatan sosial budaya karena ras masyarakat Pasifik yaitu Polinesia dan Melanesia juga merupakan ras masyarakat yang berada di lima provinsi Indonesia. 


"Melanesia itu adalah saudara-saudara kita di Papua dan NTT. Polenesia itu adalah saudara-saudara kita yang ada di Maluku dan Maluku utara. Fakta geografis serta fakta sosial budaya inilah yang sekarang kita kapitalisme supaya kita dapat menjadi bagian dari masyarakat Pasifik dan masyarakat, komunitas Melanesia dan Polenesia," paparnya di Ruang Palapa, Pejambon, Jakpus, Selasa (7/5).

Ia mengaku upaya penetrasi Indonesia ke kawasan Pasifik, serta kelompok komuniysd Melanesia dan Polenesia sempat mendapat beragam respon dari sejumlah negara.

"Ada yang menerima karena melihatnya sebagai potensi, tapi tidak sedikit yang ada awalnya berhati-hati bahkan curiga," kata Tantowi.

Menanggapi respon itu, Tantowi menegaskan bahwa tidak ada motif di balik rencana Indonesia dalam kegiatan tersebut. Indonesia tidak berusaha menggeser posisi Australia dan Selandia Baru sebagai dua negara besar di Pasifik.

"Kita tidak berbicara politik di sini. Kita berbicara ekonomi dan kebudayaan. Apakah nanti akan berdampak secara politik, khususnya pada isu-isu yang sedang kita hadapi di Pasifik, itu merupakan bonus dari kerja ekonomi dan kerja kita untuk menyejahterakan masyarakat," terang Tantowi.

Dari segi ekonomi dan kebudayaan, Tantowi optimistis forum ini akan membawa banyak keuntungan bagi Indonesia.

"Wah, besar sekali (target pendapatan) begini aja, saya pernah, kita KBRI pernah melaksanakan trade mission antara pengusaha Indonesia dengan Selandia Baru, bulan Maret lalu, ada 15 pengusaha dari Indonesia, 13 pengusaha dari Selandia Baru. itu 27 juta dolar AS. It's a lot bigger. apalagi ada Australia di situ. it's gonna be a lot bigger," jelasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya