Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Enak Banget Ngaku Curang Aja Belum Ngajak Rekonsiliasi

SABTU, 04 MEI 2019 | 17:13 WIB | LAPORAN:

Kubu pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin diminta untuk segera menghentikan segala kecurangan yang terjadi selama proses Pilpres 2019.

Permintaan itu sebagaimana disampaikan tokoh nasional DR Rizal Ramli saat wawancara interaktif di salah satu talkshow radio, Sabtu (4/5).

Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menilai bahwa rakyat Indonesia merupakan tipikal orang yang sederhana dalam berpikir. Artinya, jika kubu Jokowi membantah ada kecurangan, maka permintaan untuk audit IT KPU harus berani dilakukan.


“Kecuali kalau memang ada kejahatan yang disembunyikan. Kalau tidak ada buka saja, audit saja,” katanya.

Jikapun nanti dibuka dan benar ada kecurangan, maka rakyat bisa dengan mudah memaafkan pemerintah. Tidak perlu diajari sekalipun, sambungnya, rakyat akan mudah memberi maaf asal pemerintah berani jujur.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Kubu Jokowi yang belum mau mengakui kecurangan malah meminta rekonsiliasi damai.

“Enak banget melakukan kecurangan, melakukan kesalahan, tapi minta rekonsiliasi damai. Itu bukan caranya rekonsiliasi,” tegas pria yang akrab disapa RR itu.

Dia menguraikan bahwa cara rekonsiliasi yang benar adalah seperti yang dilakukan mantan pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela. Kala itu, semua yang melakukan kejahatan kemanusiaan dan rasial harus menyampaikan pengakuan di depan publik.

Setelah melakukan pengakuan, publik lalu memaafkan para pelaku. Hasilnya, kini Afrika Selatan dapat hidup damai antara kulit hitam dan putih.

“Orang-orang yang menyiksa Mandela dimaafkan tapi ngaku dulu,” tegasnya.

Sementara di Indonesia, rekonsiliasi diminta tanpa ada pengakuan atas kesalahan yang dilakukan.

“Ini ngaku kagak, kecurangan berlangsung, tapi mau minta rekonsiliasi, dimana keadilannya?” kata mantan Menko Kemaritiman itu.

“Jadi saya mohon maaf kalau ada yang bilang rekonsiliasi, tapi belum mengakui kecurangan dan kejahatan yang dilakukan. Kok minta rekonsiliasi enak banget,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya