Berita

Edy Rahmayadi/Net

Politik

Gubernur Sumut Bertolak Belakang Dengan Pemimpin Yang Haus Kekuasaan

SABTU, 04 MEI 2019 | 08:55 WIB | LAPORAN:

. Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi menunjukkan sikap kesatria saat dia menyatakan akan mundur jika tidak dikehendaki masyarakatnya. Hal itu dinilai bertolak belakang dengan kebanyakan pemimpin yang cenderung haus akan kekuasaan dan menghalalkan segala cara untuk mempertahankannya.

"Itulah bedanya sikap Pak Edi yang dengan kejantanannya mengatakan siap mengundurkan diri jika rakyat sudah tidak menghendakinya. Dan inilah sikap patriot seorang pemimpin itu," kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Ustaz Sani Abdul Fatah seperti diberitakan RMOL Sumut, Sabtu (4/5).

Maka dari itu, Ustaz Sani menekankan bahwa sikap kesatria semacam itu mestinya diapresiasi oleh semua pihak. "Mestinya kan positif," tandasnya.


Lebih lanjut Ustaz Sani mengaku sangat yakin kalau Edi tidak akan sampai mengundurkan diri. Sebab, diyakininya mayoritas masyarakat Sumut tidak menghendaki itu terjadi. Buktinya, dia merupakan gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan langsung.

"Dia Gubernur pilihan rakyat. Tak mungkin tak ada warga yang tak sudi dipimpinnya," tegasnya.

Nah, apa yang diutarakan oleh Edi dijelaskannya hanyalah semacam refleksi pemeritahan demi menyerap aspirasi rakyat yang dipimpinnya.

"Saya melihat itu semacam refleksi saja. Pak Edi yang seorang militer memiliki sifat ksatria dan bertanggung jawab serta tegas," kata aktivis PA 212 ini.

Lebih lanjut dikatakan Sani, pernyataan Gubsu itu berbanding balik dengan fenomena kecurangan hasil Pilpres 2019. Sebab disana banyak dugaan kecurangan untuk mempertahankan posisi petahana, sementara sebagian besar rakyat sudah tak menghendaki kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Padahal seharusnya menurut dia, pemimpin dicintai, didukung oleh rakyatnya agar negeri itu menjadi damai, tenteram, adil dan makmur.

"Jika saja ada pemimpin yang tidak dikehendaki rakyatnya tapi tetap memaksakan dirinya dengan berbagai macam cara maka sebaliknya akan terjadi kekacauan dan konflik di negeri itu," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya