Berita

Ahli hukum tata negara, Irmanpurta Sidin/RMOL

Politik

Jika Presiden Cinta Islam, Negara Bakal Hemat APBN Ratusan Triliun

JUMAT, 03 MEI 2019 | 13:01 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ahli hukum tata negara, Irmanpurta Sidin berpandangan bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang mencintai agama Islam. Hal itu demi mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yammyang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Apakah pemerintahan itu lahir dari seorang rahim muslim atau nonmuslim, yang kita butuhkan adalah pemimpin yang mencintai agama, mencintai Islam karena Islam akan sangat membantu meringankan beban dia sebagai pemegang kekuasaan," kata Irmanputra dalam video yang dikutip redaksi, Jumat (3/5).

Bukan tanpa alasan. Berdasarkan kajiannya, ajaran-ajaran Islam dianggap mampu meringankan kerja pemerintah dalam mewujudkan tujuan negara yang termaktub dalam UUD 1945.


Salah satu yang ia contohkan adalah tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di Pasal 31 UUD 1945, kata Irmanputra, mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amanah wajib yang harus diemban oleh siapapun pemegang kekuasaan pemerintahan.

"Siapapun presiden yang berkuasa wajib untuk mengusahakan sistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa," imbuhnya.

Dalam UU itu pula, lanjutnya, disebutkan bahwa pemerintah harus menyisihkan 20 persen pajak pungutan yang dibayar rakyat kepada negara.

"Kalau dikumpulkan Rp 2.000 triliun lebih. Artinya kita menyisihkan Rp 400-500 triliun untuk menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Gunanya untuk menciptakan insan yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia," paparnya.

Berkaca dari situ, pemerintah seharusnya bisa menghemat anggaran pendidikan yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan memaksimalkan ajaran yang diperintah oleh agama, khususnya agama Islam.

"Puasa tidak membutuhkan satu rupiahpun dari APBN untuk menjadi warga negara yang memiliki nilai ketakwaan, insan yang berakhlak mulia dan beriman," jelasnya.

Atas hal itu, ia pun berpandangan bahwa peningkatan pendidikan bangsa yang cerdas akan terlaksana tanpa menghambur-hamburkan uang rakyat jika pemimpinnya cinta terhadap nilai-nilai agama, khususnya Islam.

"Nilai-nilai agama dan Islam akan sangat membantu beban yang diemban siapapun presiden yang berkuasa untuk menjalankan kewajubannya mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karenanya, jangan dipisahkan nilai agama dengan nilai konstitusi," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya