Berita

Komandan Gabungan Relawan Demokrasi Pancasila (Garda Depan), Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Lieus Sungkharisma: Tak Pantas Mahfud MD Mendikotomi Daerah Pendukung Capres

SENIN, 29 APRIL 2019 | 15:50 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pernyataan Mahfud MD tentang pendukung Prabowo-Sandi berasal dari daerah-daerah Islam garis keras terus menuai reaksi.

Meski sudah mengklarifikasiya, namun pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dinilai ceroboh dan membuat suasana pasca Pemilu semakin tidak kondusif.

“Ini blunder. Pernyataan Pak Mahfud sungguh sangat blunder. Di tengah situasi panas pasca Pemilu dan Pilpres yang penuh kontroversi, dia malah mengeluarkan pernyataan yang sangat tidak bijak dan memperkeruh suasana,” ujar Komandan Gabungan Relawan Demokrasi Pancasila (Garda Depan), Lieus Sungkharisma, Senin (29/4).

Menurut Lieus, tidak sepatutnya pernyataan mendikotomi dukungan untuk pasangan calon presiden 01 dan 02 itu keluar dari mulut seorang mantan Ketua MK yang bahkan sedang menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bentukan Presiden Jokowi.

“Pak Mahfud mestinya bijak membaca situasi politik. Pernyataan itu sangat sensitif dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa,” lanjut Lieus.

Apalagi, tambah Lieus, sejak Indonesia merdeka sampai ia aktif dalam organisasi kepemudaan di era Presiden Soeharto, belum pernah dirinya mendengar ada pembagian daerah seperti yang dimaksudkan Mahfud MD itu.

“Bahkan sampai era Presiden SBY, saya belum pernah mendengar daerah-daerah di negeri ini dipilah-pilah menjadi yang sana daerah Islam garis keras dan yang sini Islam garis lembek atas dasar dukungan penduduk daerah itu terhadap calon presiden seperti yang dimaksudkan Pak Mahfud itu,” ujarnya.

Lieus mengaku tak paham maksud pernyataan. Namun ia menilai pernyataan itu bukan pernyataan spontan.

“Ingat, Pak Mahfud itu profesor, ahli hukum dan guru besar. Dia juga pernah menjadi menteri dan Ketua Mahkamah Konstitusi,” kata Lieus.

Karena itulah Lieus mengaku termasuk salah seorang yang terkejut dan menilai pernyataan itu tak pantas diutarakan seorang anggota Dewan Pengarah BPIP.

“Narasi yang digunakan Pak Mahfud jelas-jelas ingin mendikotomi para pendukung Capres. Padahal kita semua adalah satu bangsa dan dukungan terhadap pasangan Capres hanyalah kepentingan politik lima tahunan belaka. Seharusnya Pak Mahfud mendinginkan suasana, bukan malah memperkeruh dan membuatnya bertambah panas,” jelas Lieus.

Seperti diketahui, Prof. Mahfud MD mengeluarkan pernyataan itu saat mengomentari hasil sementara Pilpres 2019 di salah satu stasiun TV. Ia mengidentifikasi kemenangan Prabowo-Sandi adalah di daerah-daerah yang dulu penduduknya dianggap ‘Islam garis keras’.

Berangkat dari blunder Mahfud MD itu, Lieus meminta agar para elite tidak mengumbar pernyataan yang justru semakin membuat kisruh keadaan negeri ini.

“Jika kita tidak sanggup membuat damai, setidaknya jangan membuat keadaan semakin kacau,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya