Berita

Ferdinand Hutahean/Net

Politik

Ferdinand Hutahean: Kalau Bicara Term Politik, Mahfud Jelas Salah

SENIN, 29 APRIL 2019 | 10:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi menilai frasa 'garis keras' yang dipakai Mahfud MD untuk daerah-daerah kemenangan paslon nomor urut 02 sarat ujaran kebencian (hatespeech).

"Masuk kategori ujaran kebencian terhadap SARA, menyebabkan kegaduhan," kata Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin (29/4).

Ferdinand mengatakan, mesikpun Mahfud MD telah menjelaskan maksudnya itu, hanya untuk term politik masih ambigu.

"Term politik apa? Mahfud cuma sedang ngeles, cari pembenaran atas sebuah kesalahan. Tidak ada term politik seperti itu. Kalaupun bicara term politik, Mahfud jelas salah. PRRI tidak ada hubungannya dengan agama. Jadi Mahfud jelas salah," kritik politisi Demokrat ini.

Menurut dia, Mahfud sebagai pakar hukum tata negara telah berhasil menciptakan polemik lewat pernyataannya itu. 

"Polemik yang berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa. Saya pikir Mahfud harus secara sukarela menarik pernyataannya dan minta maaf kepada bangsa ini secara terbuka," tandas Ferdinand.

Mahfud menjelaskan, maksud garis keras adalah memiliki kesetiaan yang tinggi. Hal itu ditujukan bagi orang yang fanatik karena tingginya kesetiaan pada Islam. Termasuk dirinya yang berasal dari Madura yang sama dengan Aceh dan Bugis

"Dalam term itu saya juga berasal dari daerah garis keras yaitu Madura. Madura itu sama dengan Aceh dan Bugis, disebut fanatik krn tingginya kesetiaan kepada Islam sehingga sulit ditaklukkan. Seperti halnya konservatif, progresif, garis moderat, garis keras adalah istilah-istilah yang biasa dipakai dalam ilmu politik," cuit Mahfud melalui akun Ywitternya @mohmahfudmd, Minggu (28/4).
   
   
   


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya