Kementerian Perdagangan (Kemendag) seperti tengah kelabakan menghadapi tingginya harga bawang putih. Kementerian yang dipimpin Enggartiasto Lukita tersebut, kini tengah melakukan berbagai cara untuk menekan harga komoditas tersebut. Antara lain menambah kuota impor.
Kemendag setidaknya melakukan tiga upaya untuk menekan harga bawang putih. Pertama, mendorong para imÂportir untuk mengeluarkan stok bawang putih yang masih mereka simpan di dalam gudang.
"Sambil menunggu impor bawang putih masuk, pemerintah ingin stok yang ada dikeluarÂkan," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag MarÂthin Simanungkalit usai rapat koordinasi jelang Ramadan di Surabaya, kemarin.
Kedua, mendesak para imÂportir mempercepat impor bawang putih. Menurut Marthin, pihaknya sudah meminta agar proses impor bisa dilakukan lebÂih cepat dari biasanya. Pihaknya ingin bawang putih impor sudah bisa didistribusikan sebelum bulan puasa tiba.
Dan, ketiga, menambah kuota impor bawang putih. Keputusan menambah kuota diumumkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan.
"Kuota impor bawang putih ditambah darri 100 ribu ton menÂjadi 115.765 ton. Perusahaan importirnya dari sebelumnya menjadi tujuh menjadi delapan," ungkap Oke.
Oke berharap, penambahan kuota impor bisa menekan harga bawang putih menjadi Rp 32 ribu-Rp 35 ribu per kiÂlogram (kg).
Untuk diketahui, harga bawang putih saat ini berkisar 40 ribu hingga 70 ribu per kg. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) rata-rata harga bawang putih ukuran sedang mencapai Rp 47.850 ribu per kg.
Pengamat pertanian dari InstiÂtut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas menyayangkan tingÂginya harga bawang putih.
"Itu terjadi karena telat melakukan impor. Sekarang akhirnya Kemendag kelabakan sendiri," ungkap Dwi.
Dwi menilai, harga sulit diÂtekan selama impor bawang putih belum masuk ke dalam negeri. Karena, dia yakin stok sebenarnya sudah kosong.
Importir udah nggak punya banyak stok buat guyur pasar. "Untuk penuhi kebutuhan cuma mengadalkan stok sisa impor tahun lalu sebanyak 120 ribu ton. Kalau kebutuhan 40 ribu ton per bulan, logikanya, bulan Maret sudah habis," ungkapnya.
Tanam Bawang Putih Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menÂgungkapkan, pihaknya berupaya meningkatkan produksi bawang putih untuk mengurangi impor. Kementan akan terus menambah luas tanam komoditas pangan tersebut.
"Saat ini peningkatan luas tanam sudah semakin baik. Pada 2014 luas tanaman hanya sekitar 1.000 hektare (ha). Sekarang suÂdah 11.000 ha. Ada penambahan 10.000 ha," ungkap Amran.
Amran mengatakan, pada tahun ini, dirinya menargetkan luas lahan untuk tanam pangan bisa mencapai 20.000 ha. Bahkan tak tanggung-tanggung dalam 1-2 tahun ke depan luas tanam pangan bisa mencapai 60.000 ha.
Menurutnya dengan luas tanaÂman mencapai 60.000 maka produksi pun akan naik dan stok juga akan terjaga. Jika stok terjaga maka harga-harga juga akan stabil. "Untuk Indonesia swasembada (perlu luas lahan) 60.000 ha," katanya.