Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Indikasi Maladministrasi Pemungutan Suara Dalam Pemilu 2019

JUMAT, 26 APRIL 2019 | 07:49 WIB | LAPORAN:

Banyaknya petugas Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia membuat Pemilu 2019 menjadi pemilihan umum terburuk dalam sejarah Indonesia.

Komisioner Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie menyebutkan, ada indikasi maladministrasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selama penyelenggaraan pemungutan suara 17 April lalu.

Diketahui, hingga Kamis (25//4) pukul 18.00 WIB kemarin, petugas KPPS yang meninggal dunia jumlahnya sudah mencapai 225 orang. Selain itu, menurut data KPU ada 1.470 petugas yang sakit karena kelelahan. Artinya, Pemilu 2019 hingga saat ini telah menimbulkan musibah bagi 1.695 petugas.

Menurut Alvin, banyaknya petugas yang meninggal dunia tersebut karena kurang istirahat. "Jumlah petugas tidak memadai, tidak ada pengaturah shift dan jeda untuk istirahat," imbuhnya, Jumat (26/4).

Selama hari pencoblosan, petugas KPPS telah mulai bekerja sejak pukul 07.00. Mereka terus bekerja bahkan hingga lebih dari 17 jam non-stop.

Selain itu, Alvin juga mengindikasikan maladministrasi pemungutan suara dalam Pemilu 2019 terjadi di lokasi pemungutan suara (TPS).

"Di TPS tidak disediakan: 1. Tempat istirahat yang memadai, 2. Dukungan layanan kesehatan, 3. Kesempatan istirahat yang memadai," tandasnya.

Komisioner KPU Ilham Saputra mengungkapkan, pihaknya akan mengevaluasi dan mengkaji ulang besaran honor untuk para petugas KPPS. Diketahui, honor untuk Ketua KPPS adalah sebesar Rp550 ribu, sedangkan anggota KPPS sebesar Rp500 ribu.

"Kita berusaha maksimal menaikkannya, tapi anggarannya kan terbatas," ujar Ilham dalam jumpa pers di Gedung KPU, Kamis (25/4).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya