Berita

Rizal Ramli/RMOL

Bisnis

Makro Ekonomi Lampu Kuning, Pemerintah Harus Mampu Atasi Trio Defisit

KAMIS, 25 APRIL 2019 | 12:52 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Tugas utama pemerintah sampai akhir 2019 ini adalah harus mampu menurunkan trio deficits (tiga defisit) yang kini terjadi sekaligus, yakni, defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan dan defisit APBN.

Demikian disampaikan mantan Menteri Koordinator Kemaritiman 2015-2016 DR. Rizal Ramli kepada redaksi, Kamis (25/4).

“Tugas utama pemerintah sampai akhir 2019 ini adalah harus mampu menurunkan trio defisit yang kini terjadi. Ketiga defisit sekaligus itulah yang terus menekan nilai tukar rupiah, sekaligus membuat ekonomi nasional dalam status ‘lampu kuning’, sehingga nilai tukar rupiah anjlok ke Rp 14.100 per dolar AS,” ujar pria yang akrab disapa RR itu.

RR memaparkan, pada quartal pertama 2019 (Q1-2019) ini saja defisit neraca perdagangan telah mencapai minus US$193 juta. Sedangkan  defisit transaksi berjalan pada Q4-2019 minus US$9,1 miliar. Adapun defisit APBN pada Q1-2019 sudah tembus angka Rp 102 triliun, ditambah lagi utang yang lebih dari Rp4.567 triliun.

“Jika tidak segera diatasi, bukan mustahil Indonesia akan masuk ke status ‘lampu merah’ seperti yang terjadi pada saat krisis moneter tahun 1998,” ujar ekonom yang baru saja menyampaikan presentasi tentang transfomasi ekonomi di Asia Tenggara dan Asia Utara. di Vietnam beberapa waktu lalu.

RR juga mengkritik sikap pemerintah yang dinilainya tidak fokus dalam upaya mengatasi trio defisit tersebut. Tak ada greget dari stimulus ekonomi yang diterbitkan pemerintah.  

“Tidak ada greget, semuanya serba biasa saja. Akibatnya, para pelaku ekonomi malah memberikan respon negatif,” tambah dia.

Mantan Anggota Advisory Panel PBB itu mengatakan, ketiga defisit tersebut tidak terjadi dalam semalam, tetapi terus merosot selama 3 tahun terakhir.  RR mengingatkan, jika kondisi ini terus berlangsung, pemerintah akan kehilangan kepercayaan dan kredibilitasnya akan runtuh dimata publik.

“Kalau pemerintah bisa menekan trio defisit  itu, baru orang percaya pemerintah kredibel. Tapi masalahnya, selama ini terbukti pemerintah tidak mampu fokus,” tandas dia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya