Berita

Foto/Net

Dunia

Selandia Baru Masih Dihantui Tragedi Masjid Christchurch

SELASA, 16 APRIL 2019 | 10:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Meski sebulan berlalu, kengerian penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, masih bisa dirasakan Warga. Terutama oleh keluarga korban.

 Serangan teroris, penem­bakan brutal terhadap jamaah salat Jumat pada 15 Maret 2019 menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya. Insiden bertempat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Kedua masjid saling berdekatan dan sama-sama penting bagi komunitas Muslim di sana.

"Ini adalah tragedi yang mengagetkan kami, sebuah negara multikultur yang menjunjung toleransi," ujar Kuasa Usaha Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta Roy Ferguson.


Ferguson berbicara dalam diskusi terbuka bertajuk 'The Mosque Attack: Impacts, Re­percussions and Responses' di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, kemarin.

Ferguson berterima kasih atas simpati negara sahabat, terutama Indonesia.

"Kita sama. Selandia Baru dan Indonesia sama-sama mendu­kung keberagaman dan menjunjung toleransi berbudaya dan be­ragama. Maka dari itu, terorisme seperti ini tidak hanya melukai segelintir orang, tapi melukai kami senegara," ujarnya.

Dia mengulang pernyataan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang menegaskan akan fokus melindungi semua warganya tanpa memandang asal usul dan latar belakang.

"Kami termasuk negara yang cepat tanggap dan segera mengimplementasikan peraturan untuk memastikan keamanan warga kami," jelas Ferguson.

Peraturan yang dia maksud adalah undang-undang pelarangan senjata api semiotomatis. Tidak hanya itu Negeri Kiwi itu juga memberlakukan hukuman keras dan tegas bagi pelaku yang ketahuan melanggar peraturan ini. Selandia Baru juga melarang penjualan segala jenis suku cadang senjata api semi otomatis dan juga peluru. Undang-undang yang mengatur pelarangan pen­jualan dari dalam dan luar negeri pun sudah disahkan.

"Kami tidak mau ini terulang kembali. Kami tidak mau warga kami ketakutan. Karena jujur, kami semua masih dihantui insiden sebulan lalu," aku Ferguson.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menegaskan, serangan di dua masjid di Selandia Baru sebulan lalu tidak ada hubungannya dengan Islam.

"Semua orang tahu terorisme itu tidak berdasarkan agama mana pun. Semua pemuka agama di dunia ini mengutuk serangan itu," ujar Nasaruddin Umar menimpali pernyataan Ferguson.

"Atas nama apa pun, untuk kepentingan apa pun, kekerasan berdasarkan agama apalagi mengorbankan orang yang beribadah itu sangat tidak bisa dibenarkan," tegasnya.

Selanjutnya, Selandia Baru mengajak Indonesia untuk bersama memberantas terorisme. "Kami terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memberantas terorisme. Memberantas orang-orang yang mengatasna­makan agama untuk membunuh sesama," tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya