Berita

Venezuela/Net

Dunia

Mantan Kepala Intelijen Militer Venezuela Ditangkap, AS Mau Ajak Kerjasama?

SABTU, 13 APRIL 2019 | 23:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan kepala intelijen militer Venezuela, Hugo Carvajal ditangkap oleh polisi Spanyol pada Jumat (13/4).

Dia ditangkap karena tuduhan kasus narkoba yang dilayangkan di Amerika Serikat.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang awalnya menyegel tuduhan itu pada tahun 2014, telah meminta ekstradisi Carvajal.


Carvajal juga dikenal dengan julukan El Pollo (ayam). Dia adalah tokoh terkemuka dalam politik Venezuela selama beberapa dekade.

Dia telah berada di bawah sanksi Amerika Serikat sejak 2008, atas tuduhan membantu kelompok pemberontak Farc Kolombia dan melindungi pengiriman obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat.

Tuduhan federal Amerika Serikat tahun 2014 menyebut bahwa Carvajal mengoordinasikan pengiriman kokain seberat 5.600 kilogran dari Venezuela ke Meksiko pada tahun 2006.

Atas tuduhan itu, dia pernah ditangkap di Pulau Aruba, Karibia Belanda, tempat dia menjabat sebagai konsul. Tetapi dia dibebaskan setelah permintaan ekstradisi ditolak.

Carvajal kemudian kembali ke Venezuela, tetapi secara terbuka memutuskan hubungan dengan kepemimpinan negara itu awal tahun ini.

Carvajal sendiri adalah sekutu dekat pemimpin sosialis negara itu, Hugo Chavez. Namun pada Februari lalu, dia mengecam penggantinya Chavez, yakni Presiden Nicolas Maduro.

Dia pun berbalik arah mendukung pemimpin oposisi, Juan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai sebagai pemimpin sementara Venezuela.

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial pada bulan Februari, dia secara terbuka melemparkan dukungannya di belakang Guaido dan mendesak tokoh militer lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Reuters memuat keterangan seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Carvajal ditangkap karena diharapkan dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat dan menawarkan informasi berharga tentang pemimpin Venezuela itu.

Dia akan muncul di hadapan Pengadilan Tinggi Spanyol pada hari Sabtu pekan ini di mana permintaan ekstradisi ke Amerika Serikat akan ditinjau.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya