Berita

Suryani Sidik Motik dan Rizal Edi Halim/Dok

Bisnis

Mestinya Jokowi Bangun Tol Laut, Kenapa Jadi Tol Darat?

KAMIS, 11 APRIL 2019 | 13:33 WIB | LAPORAN:

Ada anomali di tengah gencarnya pemerintahan Jokowi membangun insfrastruktur. Pembangunan tersebut tidak berbanding lurus dengan daya beli masyarakat.

Begitu dikatakan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Suryani Sidik Motik dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, belum lama ini.

Yani menjelaskan, saat ini infrastruktur dibangun tapi pabrik semen kehilangan pasar. Padahal, menurut dia, tol laut lebih dibutuhkan industri ketimbang tol darat.

"Infrastruktur itu harus follow function industry. Jadi orang bangun infrastruktur kalau industrinya ada. Ini bangun infrastruktur yang monyet saja enggak lewat. Mestinya tol laut, kenapa jadi tol darat?" cetus Yani.

Yani menjelaskan, dengan jalan tol laut, satu kapal tongkang bisa mengangkut 3000 ton hingga 4000 ton. Bandingkan jalan tol darat, kata dia, satu truk hanya mampu memuat barang 20-30 ton.

"Tol laut bisa lebih murah mengangkut hasil bumi dari Kalimantan ke Surabaya atau ke Papua," ujarnya.

Masih kesempatan yang sama, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rizal Edi Halim mengatakan, Indonesia sebetulnya bisa mencetak pertumbuhan lebih dari lima persen. Pasalnya, imbuh dia, hingga kini Indonesia tidak mengalami eksternal shock yang besar seperti yang dihadapi pada tahun 2008.

"Jadi argumentasi pertumbuhan ekonomi lima persen adalah prestasi membawa kita halusinasi dan itu jebakan. Kenapa bisa lima persen? karena ada persoalan dalam mengelola ekonomi kita, ada disorientasi dan hilang fokus," tukasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya