Berita

Foto:Net

Hukum

Peringatan 2 Tahun Kasus Novel Jangan Sampai Jadi Alat Kampanye Politik

KAMIS, 11 APRIL 2019 | 10:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Peringatan 2 tahun kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan jangan sampai jadi alat kampanye politik khusunya Pilpres 2019.

Demikian disuarakan massa aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Poros Kerakyatan Seluruh Ikhwan Muslim di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4) kemarin.

"Jangan langsung percaya sama bantahan Novel tidak berafiliasi dengan partai politik. Orang awam saja tahu dia dekat dengan siapa," kata koordinator aksi, M. Hazan.


Lebih lanjut, Hazan menegaskan apabila Novel hendak berpolitik, maka silahkan keluar dari penyidik KPK. Karena Novel terkesan menggunakan kasus teror terhadapnya demi komoditas politik tertentu.

"Sikap Novel ini sangat berbahaya, karena menggunakan alat negara untuk kepentingan politik," tuturnya.

Dikatakannya, isu itu muncul setelah Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade memberi bocoran kepada wartawan bahwa jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.

Dan kepada wartawan, Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon juga membenarkan, Novel sudah lama dekat dengan Prabowo. Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono yang mengatakan Novel adalah "orang kita", Partai Gerindra.

Atas dasar itu menurut Hazan, sebaiknya Novel gentleman segera keluar dari penyidik KPK sehingga berjuang dari luar lewat partai politik dalam mencari keadilan yang menurutnya yang selama ini beres dalam proses hukum.

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan sebelumnya sudah membantah kabar tersebut. Dia menyebutkan, kabar dirinya berafiliasi dengan partai politik merupakan isu yang menyesatkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya