Calon wapres KH Maruf Amin/Net
Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Maruf Amin memastikan bahwa peran ulama di Indonesia sangat penting.
Tidak hanya mengurus soal keagamaan tetapi juga kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia mengakui jika ada keinginan dari ulama agar tidak masuk dalam struktural pemerintahan. Namun, hal itu hanya akan memarjinalkan peran ulama di Indonesia.
"Kita para ulama juga punya tanggung jawab kebangsaan dalam menyikapi problem kenegaraan dan persoalan keagamaan di Tanah Air," jelas Kiai Maruf saat menghadiri Deklarasi Jihad 10 Ribu Kiai di Tangerang, Rabu (10/4).
Menurutnya, Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah kebangsaan dan kenegaraan tentang dasar negara. Di mana terdapat upaya yang ingin membenturkan Islam dengan Pancasila.
"Pancasila sebagai kesepakatan seluruh bangsa ini sekarang muncul lagi untuk dibenturkan. Antara Islam dan Pancasila tidak ada masalah karena sudah final," jelas Kiai Maruf.
Tidak hanya itu, juga mulai muncul kelompok-kelompok yang ingin bangsa Indonesia terpecah belah, saling membenci dan memusuhi antar sesama.
Kiai Maruf mengatakan, di situlah peran ulama menjadi sangat penting. Namun, hal itu hanya bisa dilakukan jika ulama masuk ke dalam sistem pemerintahan dan ikut terlibat aktif sedari awal.
"Jadi ada upaya hulunisasi peran ulama. Jangan ulama perannya hanya dihilir saja. Selama ini, ulama selalu ada di hilir saja, kalau ada apa-apa baru ulama diperlukan, seperti daun salam saja," beber Kiai Maruf yang juga ketua umum Majelis Ulama Indonesia.