Berita

Pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk/RMOL

Hukum

Uang Serangan Fajar Bowo Sidik Bersumber Dari Menteri Jokowi

RABU, 10 APRIL 2019 | 17:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Pengacara tersangka dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk mengatakan, sumber uang Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk "serangan fajar" Pileg 2019 oleh kliennya berasal dari salah seorang menteri Kabinet Kerja Jokowi.

"Yang memenuhi Rp 8 miliar yang ada di amplop dari salah satu menteri di kabinet ini," kata Edward kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/4).

Namun, Edward enggan menyebutkan secara spesifik menteri yang dimaksudkan oleh kliennya itu.


Dia hanya mengungkapkan apa yang kliennya ceritakan usai disampaikan langsung ke penyidik KPK.

"(Bowo Sidik Pangarso) lagi didalami sama KPK," ujar Edward.

Saat ditanya menteri yang dimaksud itu apakah bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf atau menteri yang berkaitan dengan Komisi VI DPR dimana Bowo Sidik bertugas, Edward mengaku belum mendapatkan rincinya.

"Masuk atau tidak (dari TKN Jokowi-Maruf) saya kurang mengetahuinya. Kita beri kesempatan penyidik," demikian Edward.

Penyidik KPK mengamankan 400 ribu amplop "serangan fajar" dalam 84 kardus senilai Rp 8 miliar lebih bersamaan dengan penangkapan calon anggota DPR RI petahana dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso pada 27 Maret 2019.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan Bowo Sidik sebagai tersangka suap jasa angkut pupuk PT Pupuk Indonesia oleh kapal milik PT Humpuss.

Selasa (9/4) kemarin, Bowo menyeret-nyeret nama Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid. Nusron disebutkan Bowo sebagai orang yang memerintahkannya menyiapkan 400 ribu amplop untuk "serangan fajar" Pileg 2019.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya