Berita

Syahganda Nainggolan/Net

Politik

Syahganda: Denny JA Nantang Saya Taruhan Rp 50 Juta

RABU, 10 APRIL 2019 | 17:32 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Wakil Direktur bidang Riset Sabang-Merauke Institute (SMI), Syahganda Nainggolan menyayangkan pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali yang dianggap tak berani debat akademik soal survei.

Hal itu dinilai perlu dilakukannya untuk menanggapi sikap Denny dalam merespon hasil survei SMI baru-baru ini.

"Denny JA nantang saya taruhan Rp 50 juta atas rilis saya kemarin dan Denny JA mengejek saya karena saya disumpah pakai Alquran waktu saya rilis hasil survei Pulau Jawa kemarin," kata Syahganda dalam video yang diunggah, Selasa (9/4).

Diketahui, dalam survei terbaru SMI, elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi tak berbeda jauh. Keduanya hanya terpaut tipis untuk keunggulan petahana.

"49,32 persen survei (untuk elektabilitas) Jokowi, itu survei saya dan (elektabilitas) Prabowo 42,71. Hampir 8 persen swing," jelasnya.

Berdasarkan hasil tersebut, ia pun menegaskan jika survei yang digelar 26 Maret-2 April 2019 itu murni hasil riset dan bukan manipulasi atau kepentingan tertentu.

"Saya disumpah untuk itu, bahwa tidak sedikitpun mengubah itu. Demi Allah Rasulullah saya tidak akan menipu survei saya itu dan cara saya mensurvei," tegasnya.

Perseteruan antara dua peneliti ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Syahganda yang juga sebagai Direktur Sabang Merauke Circle mengkritik Denny JA saat mempersoalkan survei Litbang Kompas dalam sebuah tulisan "Apakah Survei Litbang Kompas Berpolitik?".

Saat itu, Litbang Kompas menyebut elektabilitas Jokowi-Maruf cenderung menurun dan berbeda dengan kecenderungan LSI Denny JA. Syahganda pun menyoroti Denny JA yang mempermasalahkan soal margin of error.

"Udahlah, margin of error itu kita ada kalkulator untuk ngukur margin error. Semua sudah modern," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya