Berita

Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah Tunggu Pernyataan Final KPU Terkait DPT Bermasalah

SELASA, 09 APRIL 2019 | 21:30 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menyampaikan pernyataan final terkait ditemukannya Data Pemilih Tetap (DPT) yang janggal dan tidak wajar, dengan total sekitar 17,5 juta.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, KPU juga harus menyampaikan cara mengantisipasi agar tidak terjadi kecurangan.

“Sebab kalau ada kelebihan cetak surat suara, tinggal berikutnya adalah siapa yang memegang kelebihan cetak suara itu, lalu siapa yang coblos dan memasukanya ke dalam sistem. Ya kan?” kata Fahri berbicara dalam diskusi sekaligus pernyataan sikap terhadap DPT bermasalah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4).

Selain Fahri, hadir pula tokoh reformasi Amien Rais, politisi Gerindra Fadli Zon, bekas anggota KPU Chusnul Mariyah, juga Marwan Batubara, Adyaksa Dault, KH Zaitun Rasmin, Tony Rosyid, Agus Maksum, dan Alfian Usman. Mereka tergabung dalam Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Berintegritas.

Lebih lanjut, Fahri mendesak KPU segera menyelesaikan permasalahan DPT. Sebab pihaknya yakin di dalam DPT KPU yang tidak murni berbasis Dukcapil (kependudukan dan catatan sipil), masih banyak data-data invalid.

“Orang-orang yang sebetulnya tidak ada orangnya, tapi kartunya dicetak,” sebut inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu lagi.

Terkait kejanggalan itu, Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Berintegritas mendesak agar DPT sebanyak 17,5 juta tersebut dapat segera dihapus. Contoh kejanggalan ditemukan di sebuah TPS adanya 228 orang yang lahir pada tanggal yang sama.

Keanehan itu terdapat pada ratusan TPS yang terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu.

Kemudian, ditemukannya dugaan data Kartu Keluarga (KK) dan atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terduplikasi sehingga berimplikasi pada jumlah DPT ganda dalam jumlah jutaan pada 5 provinsi di Pulau Jawa.

Contoh tersebut merupakan sebagian dari hasil temuan masyarakat atas kejanggalan data yang tidak sesuai prosedur.

Pasalnya, dampak dari DPT yang mengandung ketidawajaran, serta tidak logis menjadi ancaman terhadap legitimasi hasil pemilihan umum, yang mestinya berlangsung secara jujur, adil, berkualitas dan berintegritas.

Selain itu, DPT bermasalah berpeluang terjadinya manipulasi suara yang menguntungkan pihak tertentu, serta mengancam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

Atas dasar itulah sejumlah tokoh itu meminta agar seluruh 17,5 juta DPR bermasalah dapat segera dihapus/diperbaiki dari DPT Pemilu 2019 atau setidaknya dilakukan verifikasi ulang DPT yang tanggal lahirnya bermasalah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya