Berita

Politisi Golkar Nusron Wahid/Net

Hukum

Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik Rp 8 Miliar Atas Perintah Nusron Wahid

SELASA, 09 APRIL 2019 | 19:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid diduga terlibat dalam kasus suap calon legislatif DPR petahana dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Nusron yang juga Kepala BNP2TKI itu disebut-sebut yang memerintahkan uang Rp 8 miliar lebih "serangan fajar" yang diamankan bersama Bowo Sidik untuk dibagikan ke Jawa Tengah.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan Bowo Sidik sebagai tersangka suap jasa angkut pupuk PT Pupuk Indonesia oleh kapal milik PT Humpuss.


"Amplop (Rp 8 miliar) mau dibagi ke Jawa Tengah atas perintah pimpinan dia, pak Nusron Wahid," kata pengacara Bowo Sidik, Saut Edward Rajagukguk kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/4).

Edward mengungkapkan hal tersebut berdasarkan pengakuan kliennya saat dimintai keterangan oleh penyidik KPK.

Dia mengatakan, posisi kliennya sama dengan Nusron sebagai calon DPR, yaitu Caleg Dapil Jateng II. Tapi jabatan Nusron lebih tinggi, yaitu Ketua Bappilu Golkar untuk Jateng dan Kalimantan.

"(Nusron Wahid) pimpinan di Bappilu Jateng Kalimantan. Ini langsung disampaikan Bowo ke penyidik," ujar Edward.

Namun, terkait stempel "cap jempol" yang identik dengan salah satu paslon di Pilpres 2019 yakni Jokowi-Maruf, dibantah oleh Edward. Menurutnya, amplop serangan fajar itu untuk pencalegan bukan Pilpres.

"Cap jempol memang dibuat karena supaya tahu bahwa amplop ini sampai atau tidak nanti. Sebagai tanda saja," sebut Edrwad.

"Bahkan katanya yang 600 ribu amplop yang menyiapkan Nusron Nahid. Dia (Bowo Sidik) 400 ribu amplopnya. Pak Nusron 600 ribu. Pak Bowo 400 ribu amplop. Mereka punya pengalaman bahwa amplop itu tidak disampaikan kepada yang bersangkutan. Nah, untuk menghindari itu dibuat tanda cap jempol," imbuhnya menambahkan.

KPK mengamankan 400 ribu amplop "serangan fajar" dalam 84 kardus senilai Rp 8 miliar lebih bersamaan dengan penangkapan calon anggota DPR RI petahana dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya