Berita

Hendro, Luhut dan Jokowi/Net

Politik

PILPRES 2019

Surat SBY Cara Ampuh Akhiri Tuduhan Luhut Dan Hendro

SENIN, 08 APRIL 2019 | 15:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Dua tokoh militer di lingkaran Calon Presiden petahana Joko Widodo, Luhut B. Pandjaitan dan AM. Hendropriyono kerap menggiring opini seolah paslon 02 Prabowo-Sandi ingin mengganti ideologi Pancasila dengan sistem khilafah.

Menurut politisi Partai Demokrat Andi Arief, surat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait kampanye akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (7/4), untuk mengakhiri tuduhan Luhut dan Hendro.

"Surat SBY adalah cara ampuh mengakhiri tuduhan Pak Luhut dan Pak Hendro bahwa 02 adalah khilafah," kata Andi Arief, Senin (8/4).

Pada sisi lain, lanjut Andi Arief, dia tidak tahu bagaimana sikap Jokowi membantah tuduhan bahwa kubu 01 memperdagangkan Pancasila eksklusif.

"Saya tidak tahu bagaimana Pak Jokowi bisa membuktikan bahwa 01 tidak menjual Pancasila eksklusif sebagai dagangan Pilpres," pungkasnya.

SBY berkirim surat kepada tiga petinggi Partai Demokrat, yakni Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Syarief Hasan dan Sekjen Hinca Pandjaitan pada 6 April 2019 atau sehari sebelum kampanye akbar berlangsung.

Isinya, antara lain meminta pada ketiga petinggi partai itu untuk dapat memberikan saran kepada Prabowo Subianto, capres yang juga diusung Partai Demokrat, agar tetap mencerminkan inklusif, Indonesia untuk semua. Juga untuk mencerminkan kebhinnekaan atau kemajemukan dan persatuan.

Oleh Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan, surat SBY tersebut telah dijalankan dengan baik oleh Prabowo dan Sandi termasuk Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Prabowo Akui Kapan Pun Siap Berkomunikasi dengan Megawati

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:57

Gandeng Polisi Thailand, Bareskrim Terus Cari Keberadaan Fredy Pratama

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:50

DPRK Banda Aceh Usulkan Rancangan Qanun Kemudahan Penanaman Modal

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:41

Pertamina Berikan Langkah Nyata Kelola Keberlangsungan Air

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:26

Sempat Disembunyikan, KPK Berhasil Temukan Mobil Pajero Sport Dakar Milik SYL

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:23

Seoharto Diusulkan Pahlawan, Sejarawan Khawatir Masyarakat Lupa Akan Cita-cita Reformasi

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:16

Sejarawan Sebut Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998

Rabu, 22 Mei 2024 | 21:07

Makin Sibuk, Prabowo Semakin Teliti Memanajemen Waktu

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:57

JK: Rekonsiliasi Tak Harus Gabung Prabowo-Gibran

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:51

Aripay Tambunan: Pemilu jadi Brutal Karena Mengedepankan Uang

Rabu, 22 Mei 2024 | 20:41

Selengkapnya