Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
BANYAKNYA tulisan, ceramah bahkan nasihat para tokoh terkait golongan putih (golput) dan ajakan memilih serta beragam cara dilakukan mulai dari penjelasan teoritis para ilmuwan politik baik dari perspektif pilihan rasional ataupun pengaruhnya terhadap pembangunan politik sebuah negara, penjelasan empirik yang didasarkan pada studi perbandingan dengan negara maju, serta penjelasan statistik untuk memenuhi indeks demokrasi. Selain penjelasan akademik, tidak sedikit penjelasan golput dan ajakan memilih yang didasarkan pada ancaman.
Sebagai contoh yang terakhir disampaikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Solo, "Saya ingin mengingatkan, bukan hanya di Solo ini saja tetapi kalau mereka yang mendengar di seluruh Indonesia, sebagai warga Negara Republik Indonesia maka jangan golput, golput itu pengecut, pengecut, tidak punya pendirian, tidak punya harga diri. Tidak usah jadi warga Negara Republik Indonesia" (sumber Youtube.com). Bahkan sebelum itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menyatakan orang yang mengajak golput dapat dikenakan ancaman UU Terorisme.
Dalam hal ini penulis sepakat dengan pendekatan behavioralist bahwa partisipasi warga negara dalam pemilu adalah unsur penting dalam pembangunan politik dewasa ini, bahkan voting turnout merupakan indikator yang sangat baik bagi kualitas demokrasi (Lijphart, 1999:284). Tetapi alih-alih melawankan rasionalitas dengan golput, menurut penulis golput bisa jadi didasarkan pada cara pandang rasional karena pada dasarnya menurut Charles Lindblom tidak mungkin pandangan seseorang itu menyeluruh (rasional komprehensif), menurutnya rasionalitas sekalipun terbatas. Baik itu dibatasi oleh kepentingan temporal, kalkulasi untung dan rugi, evaluasi kinerja pemerintah atau bahkan dibatasi dengan sumber informasi yang diterima, satu-satunya cara untuk menyamakannya adalah proses pengambilan keputusan. Pandangan ini disebut rasionalitas incremental.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02
UPDATE
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12
Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06
Senin, 15 Desember 2025 | 23:34
Senin, 15 Desember 2025 | 23:34
Senin, 15 Desember 2025 | 23:10
Senin, 15 Desember 2025 | 23:07