Berita

Foto: KBRI Seoul

Dunia

Wayang Kulit Rama Tambak Pukau Ratusan Penonton Korsel

JUMAT, 05 APRIL 2019 | 12:44 WIB | LAPORAN:

Berlikunya drama pembuatan tambak yang menghubungkan Samudra Hindia yang membelah kerajaan Rama yaitu Pancawati dan Kerajaan Rahwana menjadi magnet dalam pertunjukan Wayang Kulit Rama Tambak.

Maestro Dalang Ki Anom Suroto di Auditorium Seoul Institute of the Arts (SIA) pada Kamis (4/4), menampilkan wayang kulit Rama Tambak yang menceritakan penyelamatan Dewi Shinta yang ditawan oleh Rahwana kerajaan Alengka.

Ratusan penonton memadati auditorium berkapasitas 300 orang yang hadir rela duduk di  bibir dan sisi belakang panggung.

Mereka tergelak dengan berbagai candaan dalam lakon yang dimainkan sang dalang yang diterjemahkan ke dalam bahasa Korea di layar di salah satu sisi panggung.

Dalam pementasan ini Ki Anom menggandeng dalang cilik bernama Pramariza Fadlansyah, yang juga memiliki pengalaman internasional tampil di berbagai negara seperti di India dan Rusia.

Sebelum tampil, Ki Anom sempat memberikan workshop Wayang Kulit kepada para mahasiswa seni dimaksud.

Alih �" alih, banyak professor pengajar di sana juga tampak ikut serta. Beberapa dari mereka mengaku telah meneliti tentang wayang kulit sejak tiga tahun lalu.

“Kami sangat senang dengan adanya workshop dan pentas wayang kulit di kampus kami. Kami sendiri telah mempelajari mengenai gamelan, sejarah wayang kulit dan mengadakan riset mengenai hal tersebut oleh beberapa dosen kami sejak tiga tahun lalu," ujar Dekan Hubungan Eksternal SIA, Prof. Kim Jiyon.

Senada dengan Rektor SIA, Prof. Duk Hyung-Yoo, yang juga bangga dan senang atas pementasan wayang kulit tersebut.

“Saya sangat senang dengan pementasan ini dan dukungan KBRI Seoul selama ini. Selama 57 tahun, kampus kami berusaha mengeksplorasi seni dengan tujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para mahasiswa untuk mempelajari aliran seni dari dalam dan luar Korea," tuturnya.

Kegiatan Workshop dan Pementasan Wayang kulit ini berjalan atas kerjasama antara Universitas Indaprasta PGRI (Unindra) Jakarta dan Seoul Institute of the Arts dengan dukungan penuh oleh KBRI Seoul.

"Ke depannya saya berharap dapat terjalin kerja sama yang efektif dengan Seoul Institute of the Arts dalam bidang akademi dan penelitian," ucap Rektor Unindra Prof. Sumaryoto yang juga ikut tampil sebagai salah satu pemain gamelan dalam pementasan.  

Sementara itu Wakil Kepala Perwakilan RI-Seoul  Siti Sofia Sudarma yang juga mengawal pementasan ini mengharapkan hal yang sama.

“Selama ini KBRI dan SIA telah menjalin kerja sama sangat erat. KBRI mengirimkan pengajar Gamelan di institut ini selama dua semester terakhir. SIA juga telah menjalin kerja sama dengan ITB dalam hal Culture Hub. Kini saya mendorong UNINDRA untuk juga dapat menjalin kerja sama kemitraan dengan SIA yang merupakan salah satu Institut seni paling bergengsi di Korea Selatan ini,” kata Sofia.

Adanya pementasan wayang kulit ini diharapkan semakin membuat budaya Indonesia dikenal oleh masyarakat luar negeri, khususnya Korea Selatan, mengimbangi banyaknya penikmat budaya Korea di Indonesia.

Seoul Institute of the Arts merupakan sebuah konservatori seni bergengsi di Korsel dengan sejarah panjang lebih dari 57 tahun.

Dalam empat tahun terakhir, SIA telah secara aktif bekerjasama dengan para seniman dan lembaga yang ada di Indonesia seperti program pertukaran pelajar dan dosen.

Selain itu, Ki Anom Suroto merupakan seniman pewayangan yang belajar dari sang Ayah, Ki Sadiyun Harjadarsana.

Di tengah kesibukannya, Anom Suroto juga menciptakan beberapa lagu Jawa seperti Mas Sopir, Berseri, Satria Bhayangkara, dan lain sebagainya.  

Selain itu, sebagai dalang yang tampil rata-rata sepuluh kali dalam sebulan, beliau juga menciptakan berbagai  lakon  sendiri, termasuk Semar Membangun Kahyangan, Anoman Maneges, Wahyu Tejamaya, Wahyu Kembar, dan lain sebagainya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya