Berita

Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika/Net

Dunia

Arab Spring Bersemi Kembali Dari Aljazair

KAMIS, 04 APRIL 2019 | 21:34 WIB | OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB

PRESIDEN Abdelaziz Bouteflika yang berkuasa selama 20 tahun di Aljazair akhirnya mengundurkan diri, diiringi permohonan maaf setelah mendapatkan tekanan rakyatnya selama berhari-hari melalui demonstrasi dan turun ke jalan.

Bouteflika yang sudah berusia 82 tahun dan jarang menampakkan diri ke publik sejak terserang stroke beberapa tahun lalu, dikabarkan dalam kondisi sakit serius. Karena itu, pemerintahan dikendalikan oleh orang-orang kepercayaannya.

Setelah berhasil menyingkirkan Presiden, kini tuntutan rakyat beralih ke orang-orang dekatnya yang sedang menduduki posisi-posisi penting agar melakukan hal yang sama sebagai bagian dari tuntutan reformasi politik ke arah yang lebih demokratis.

Akibatnya, terjadi tarik-menarik antara penguasa lama dan kelompok-kelompok pro-demokrasi. Hal ini menimbulkan ketegangan di tingkat elite dan ketidakpastian politik. Jika berlangsung lama, maka bukan mustahil akan berimplikasi pada keamanan negara secara keseluruhan.

Sesuai konstitusi, kini pemerintahan sementara dipimpin oleh Abdelkader Bensalah yang merupakan orang dekat Bouteflika selama 90 hari dengan agenda mempersiapkan pemilu presiden.

Bensalah mantan wartawan pernah menjabat sebagai Duta besar, dan selama 25 tahun terakhir berada di kekuasaan. Posisinya terakhir adalah sebagai Ketua People National Assembly atau Parlemen Aljazair. Sedangkan Perdana Mentri dipercayakan kepada Noureddin Bedoui yang dibantu oleh 27 mentri.

Baik dalam menopang kekuasaan selama ini maupun dalam proses transisi saat ini, peran militer sangat penting dan menentukan. Karena itu, bagaimana proses transisi ke depan akan sangat dipengaruhi oleh sikap dan peran yang dimainkan tentara yang kini dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Ahmed Gaid Salah.

Gaid Salah kini berada dalam posisi berseberangan dengan keluarga dan kroni Bouteflika. Said Bouteflika yang merupakan adik sang Presiden yang selama ini banyak berperan di belakang layar dalam mengendalikan pemerintahan, kini sedang melakukan berbagai manuver politik untuk tetap bisa mengendalikan kekuasaan.

Militer di bawah perintah Gaid Salah diberitakan telah melarang semua kroni Presiden meninggalkan Aljazair. 11 pesawat pribadi para pengusaha kroni Bouteflika yang hendak meninggalkan Bandara Houari Boumediene di ibukota Aljier juga dilarang terbang.

Dari sejumlah fakta di atas bisa dirasakan terjadinya ketegangan dan kegentingan politik dalam proses transisi kekuasaan. Kita tentu berharap semua pihak bisa mengendalikan diri, kemudian melakukan negosiasi dan kompromi demi kepentingan rakyat secara keseluruhan.

Sejak Arab Spring atau Musim Semi Arab tahun 2011 melanda dunia Arab, hanya Tunisia yang berhasil mewujudkan pemerintahan demokratis, meskipun tidak mudah dan sampai sekarang masih jauh dari ideal.

Sementara Libia dan Yaman sampai kini masih terus bergejolak dan berdarah-darah. Perang sipil berkepanjangan yang melibatkan hampir semua kabilah dari semua suku yang ada. Walaupun sudah terjadi bertahun-tahun dan menentukan banyak korban, sampai saat ini belum nampak ujungnya.

Berangkat dari pengalaman buruk dua negara ini, tentu diharapkan para elite politik di Aljazair, khususnya yang berada di kubu yang berbeda, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama. Sekali saja senjata ikut berbicara untuk menyelesaikan masalah politik, maka sulit untuk dihentikan.

Disamping Aljazair, saat ini rakyat Sudan juga bergerak menuntut hal yang sama. Setelah Arab Spring mati suri selama bertahun-tahun,  tampaknya kini bergeliat kembali dimotori oleh Aljazair dan Sudan. Mungkinkah Arab Spring gelombang kedua kini sedang bersemi kembali. Wallahua'lam
Penulis adalah pengamat politik Islam dan demokrasi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya