Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

Indonesia Menyongsong Perang Baru: Cyber Warfare

RABU, 03 APRIL 2019 | 10:54 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Serangan siber (cyber attack) muncul dimana-mana. Mulai dari peretasan berbagai fasilitas di dunia maya, hingga penguasaan fasilitas milik pihak lain. Bukan hanya di dunia sipil, pun bisa terjadi di dunia milter.

Perkembangan teknologi komputer dan internet (cyberworld) demikian pesat. Membuka banyak cakrawala baru. Peluangnya bagai pisau bermata dua: bisa positif, bisa negatif. Cyberworld bersinggungan dengan potensi konflik antarmanusia.

Lalu lintas dan koneksi jaringan komunikasi data dan informasi sudah lama melekat pada bidang militer. Di satu sisi, dunia siber membawa suatu lompatan besar yang mendatangkan keunggulan taktis maupun strategis. Di sisi lain, dua aspek dalam bidang siber (komunikasi dan kendali) akhirnya rawan terhadap serangan dari pihak lawan.

Sampai dekade 1990-an, tindakan pemutusan jalur komunikasi dan kendali lawan dilakukan secara fisik, berupa serangan langsung. Kini eksistensi internet membuka peluang baru. Pemutusan komunikasi dan kendali lawan bisa dilakukan dengan serangan cyber attack.

RAND, salah satu lembaga think tank terkemuka AS, mendefinisikan cyber attack sebagai segala serangan terhadap pihak lawan dalam medium cyber space.

Meskipun sama-sama memanfaatkan elektronik, peperangan siber (cyber warfare) dibedakan dengan peperangan elektronik ata pernika (electronics warfare). Pernika melulu dalam aspek elektronik baik fisik (tindakan destruktif atau sabotase) maupun represif (pengacakan gelombang elektronik atau jamming).

Sementara cyber warfare hanya dalam medium cyber atau internet saja. Dan seperti halnya peperangan, perang siber pun terdiri dari dua aspek. Cyber attack dan pertahanan siber (cyber defense).

Sejauhmana kesiapan Indonesia menghadapi peperangan siber? Salah satu pertanyaan yang cukup mengkhawatirkan adalah ketersediaan jaringan internet khusus militer.

Langkah utama untuk bertahan dalam peperangan siber memang kepemilikan jaringan internet mandiri untuk militer. Terpisah dan berbeda dari jaringan internet publik. Itupun belum menjamin seratus persen aman. Namun, paling tidak, upaya peretas (hacker) lawan untuk melakukan pembobolan bisa diredam.

Langkah berikut yang tak bisa dilupakan adalah pertahanan siber secara proaktif. Ini dilakukan dengan “mempersenjatai” militer dengan perangkat siber yang memadai. Dan tentunya harus diawaki “prajurit-prajurit” siber yang canggih.

Prajurit siber mungkin tidak berkemampuan fisik seperti prajurit reguler pada umumnya. Yang penting adalah paham dan piawai dalam aspek siber, baik bertahan maupun menyerang. Tanpa keduanya itu (perangkat dan sumber daya manusia), Indonesia akan rentan terhadap serangan siber.

Pada Oktober 2017, TNI sudah memiliki Satuan Siber (Satsiber). Diresmikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dan pada 18 Maret 2019, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Sistem Siber TNI.

Ada empat fungsi yang diemban yaitu deteksi, proteksi, recovery dan pemantauan tak henti. Pemantauan perlu untuk meyakinkan bahwa dalam sistem siber yang berjalan tak ada “celah” kelemahan pertahanan yang bisa dimasuki oleh malware (virus) maupun backdoor.

Kedepan, tentu kemampuan siber TNI harus mampu bersiap menghadapi era baru peperangan: cyber warfare.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya