Berita

Marwan Batubara/RMOL

Politik

PEMILU 2019

Terkait DPT Bermasalah, Marwan Ingatkan KPU Soal People Power

SELASA, 02 APRIL 2019 | 18:46 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemilihan Umum (KPU) diingatkan untuk bijak dalam menyikapi 17,5 juta daftar pemilih tetap (DPT) yang diduga masih invalid. Sebab jika tidak, hal itu bisa berujung pada people power.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menegaskan, terkait DPT yang bermasalah, "bolanya" ada di KPU.

Namun pengamatan dia, semenjak Desember tahun lalu, tepat setelah memperoleh Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), KPU seolah-olah tak mau melakukan perbaikan.

"Bolanya di KPU. Ini tidak ingin melakukan perbaikan. Kesan kita selama ini waktu Desember itu cukup lama, itu tidak melakukan sesuatu (perbaikan) yang intensif," kata Marwan dalam diskusi bertajuk "DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres" di kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Padahal, lanjut dia, pencocokan dan penelitian (coklit) KPU memiliki anggaran yang sangatlah fantastis, lebih kurang Rp 1 triliun.

"Tapi kalau hasilnya seperti itu, dan kita sangat yakin itu adalah dengan niat melakukan manipulasi seperti itu. Artinya sebagai wasit, KPU ini condong tidak jujur, tidak amanah, dan mengulur-ulur waktu," sesalnya.

Kalau memang tidak sanggup menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu, Marwan menuntut KPU untuk tidak memasukkan 17,5 data invalid ke dalam DPT Pemilu 17 April 2019. Belasan juta data itu dimintanya untuk dimasukkan ke dalam DPT khusus agar nantinya mereka bisa mengikuti pemilu setelah perbaikan dilakukan.

"Siapkan payung hukum untuk melakukan itu. Apakah melalui PKPU  atau melalui Perppu. Kita berharap Perppu-lah yang dipakai," imbuhnya.

Tidak hanya mengultimatum KPU, Marwan yang juga Koordinator BMPPAB inipun menuntut Capres petahana, Joko Widodo untuk memerintahkan semua penyelenggara pemilu, dan para petinggi kementerian lembaga, termasuk para profesor untuk tidak berpihak dalam Pilpres nanti, demi menjaga martabat bangsa, yakni pembukaan UUD 45 dan Pancasila.

"Jangan cuma di mulut saja. Giliran praktik itu tidak dilakukan. Kalau masih juga, berarti ajaran komunis lah yang diikuti. Nah kalau ajaran komunisme yang ingin diutamakan, kita sudah harus siap-siap untuk melakukan people power tadi. Ini bukan menakut-nakuti tapi faktanya seperti itu," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya