Berita

Polri/Net

Politik

Perkara Serius, Dugaan Ketidaknetralan Kapolres Garut Harus Diusut Propam Polri

SENIN, 01 APRIL 2019 | 13:47 WIB | LAPORAN:

. Sikap Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna yang diduga bertindak tidak netral dalam Pemilu 2019 harus segera diusut tuntas oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menegaskan, langkah itu perlu dilakukan oleh Propam Polri karena pada dasarnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan semua anggota Polri untuk bersikap netral.

"Saya rasa ini perkara serius. Pihak Propam harus segera usut ini kasus. Apalagi Kapolri sudah tegaskan akan netral," kata dia saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/4).

Lebih lanjut ditekankan Andrianto, sebagaimana pesan Kapolri, semua anggota polisi harus menempatkan diri sebagai salah satu "wasit" di Pemilu 2019. Makanya, kredibilitas mereka harus tetap dijaga dengan baik.

"Karena sangat rawan bila Polri tidak netral. Apalagi pemilu kita ini pertama serentak. Tapi saya yakin Polri akan jalankan instruksi Jenderal Tito," pungkas aktivis mahasiswa tahun 1998 ini.

Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz sebelumnya mengaku mendapat perintah dari atasannya Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna untuk menggalang dukungan dan memenangkan capres petahana Joko Widodo. Kapolres juga mengancam Kapolsek yang gagal memenangkan paslon 01 akan dimutasi atau dipindah dinaskan.

Merasa perintah tersebut tidak sesuai dengan janji Bhayangkara, Sulman pun terus menyuarakan penolakan. Benar saja, ancaman Kapolres itu terwujud. Dia pun dimutasi menjadi Kanit Seksi Pelanggaran Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya