Berita

Ahmad Dhani/Net

Politik

Beredar Kabar Bus Pendukung Prabowo Di Jatim Akan Dihadang, Ini Seruan Dhani Dari Penjara

SABTU, 30 MARET 2019 | 13:17 WIB | LAPORAN:

. Masyarakat Jawa Timur kini resah. Menjelang kampanye akbar Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (31/3) besok, beredar kabar Kapolres se-Jatim akan menghadang bus-bus yang membawa massa pendukung Prabowo-Sandi yang akan datang ke Sidoarjo dari kota-kota di sekitar Surabaya seperti Gersik, Lamongan, Malang, Mojokerto, Jombang, Batu, Bangkalan dan lain-lain.

Atas beredarnya kabar itu, musisi Ahmad Dhani, Caleg DPR RI Partai Gerindra dari Jawa Timur I yang kini berada dalam tahanan di Rutan kelas II Madaeng, langsung menyatakan perlawanannya dengan mengajak semua masyarakat Jatim yang menginginkan perubahan untuk tidak takut atas adanya kabar itu. Warga Jatim diajak agar berbondong-bondong menghadiri kampanye akbar Prabowo.

"Itu video perlawanan dari seorang musisi yang raganya saat ini memang di penjara, namun jiwanya terbang bebas dan merdeka," ujar Koordinator Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi yang juga merupakan jurubicara Dhani, Lieus Sungkharisma yang diajak ekonom senior Dr. Rizal Ramli menemui Dhani di penjara, Sabtu (30/3).

Menurut Lieus, informasi tentang penghadangan bus-bus pembawa massa pendukung paslon 02 ke Surabaya itu diperoleh Dhani dari sumber yang dipercaya. Karena itu, dia menyerukan perlawanan tersebut agar masyarakat Jatim tidak terprovokasi dengan upaya-upaya tidak demokratis yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab itu.

Menurut Lieus, suara Dhani dalam video seruan itu direkam oleh pengacaranya dari ruang tunggu Pengadilan Negeri Surabaya usai sidang. Sedang videonya dibuat oleh salah seorang fans Ahmad Dhani. Video itu berisi ajakan kepada rakyat yang menginginkan adanya perubahan di negeri ini.

"Mas Dhani mengajak rakyat yang menginginkan pemimpin yang shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah sehingga tidak ada lagi penistaan agama dan fitnah kubro 2019, untuk datang beramai-ramai ke Stadion Delta Sidoarjo dalam kampanye akbar Prabowo Subianto tersebut," ujar Lieus.

Menurut Lieus, dengan video tersebut Dhani tidak hanya menunjukkan bahwa dia tidak menyerah dengan fitnah yang kini menimpanya, tapi juga ingin agar rakyat Indonesia, khususnya di Jatim mengetahui betapa fitnah kubro itu sedang terjadi dan menimpa Indonesia.

"Secara fisik mas Dhani memang nampak tidak sehat. Kondisinya di dalam penjara memprihatinkan. Tapi semangatnya untuk Indonesia yang merdeka dalam arti sebenar-benarnya, sangat luar biasa. Semangat mas Dhani itu membuat kita yang kini berada di luar penjara seharusnya malu," ujar Lieus.

Terkait video seruannya itu, menurut Lieus, Dhani ingin memberitahu rakyat bahwa fitnah yang sengaja disebarkan pihak-pihak tak bertanggungjawab itu antara lain menyebut kalau Prabowo menjadi presiden, NU akan dibubarkan, tahlilan akan dilarang dan mauludan akan dihapus.

"Bahkan yang lebih keji lagi, fitnah itu mengatakan di belakang pak Prabowo ada kelompok radikal dan teroris. Inilah fitnah kobro 2019," kata Lieus menirukan ucapan Dhani.

Padahal, kata Lieus, semua kabar itu adalah hoax dan fitnah. "Mas Dhani menyebutnya sebagai berita bohong yang sengaja disebar oleh orang-orang yang selama ini menjadi penjilat pemerintah dan mengemis-ngemis jabatan karena mulutnya terus minta disuapin APBN," jelas Lieus.

Sementara itu, usai membezuk Ahmad Dhani, Rizal Ramli yang mantan demonstran era Orde Baru itu mengaku sedih dan prihatin.

"Saya tidak mengira di era reformasi ini ada perlakuan rezim yang seperti ini. Memenjarakan orang karena mengekspressikan pikiran dan pendapatnya. Ini melebihi apa yang terjadi di masa orde baru. Sungguh zalim," ujar RR biasa akrab disapa.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya