Berita

Foto:Net

Nusantara

Memasuki Musim Kemarau, BNPB Minta Warga Siaga Antisipasi Karhutla

SABTU, 30 MARET 2019 | 07:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Awal musim kemarau tahun 2019 di Indonesia jatuh pada bulan April-Mei. Masa transisi musim dari penghujan menuju kemarau tersebut ditandai dengan fenomena musim pancaroba dengan ciri-ciri di antaranya terjadi perubahan cuaca ekstrem, dari terik menjadi hujan lebat, angin kencang hingga suhu yang berubah-ubah.

Kendati demikian, tidak semua wilayah mengalami perubahan musim kemarau secara bersamaan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar masyarakat Indonesia lebih meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan memasuki puncaknya pada bulan Agustus. Terutama di wilayah yang rawan dengan kebakaran lahan seperti di Kalimantan Timur dan sebagian wilayah Sumatera, khususnya Riau.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, musim kemarau diperkirakan masuk pada bulan April-Mei ini, namun belum semua wilayah mengalami perubahan musim (masih penghujan), atau malah sebaliknya bahwa ada wilayah yang sudah mengalami dampak kekeringan.

"BNPB mengimbau agar warga mempersiapkan diri untuk menghadapi musim kemarau tersebut, khususnya Riau, dan wilayah yang rawan dengan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla," ujar Sutopo, Sabtu (30/3).

Hingga saat ini, wilayah Riau menjadi daerah yang terus dipantau oleh BNPB dan lembaga lain terutama dalam kaitan karhutla yang terus meningkat. Data yang berhasil dihimpun, perluasan kebakaran hutan dan lahan mencapai 2.830 hektar per 1 Januari sampai 28 Maret 2019.

Adapun kasus terbesar dalam karhutla tersebut adalah meluasnya kebakaran lahan gambut yang berada di 12 kota/kabupaten di Riau dengan wilayah terluas adalah di Bengkalis, dengan total area terbakar hingga 1.277,8 hektar.

Dalam rangka tanggap darurat dan guna menanggulangi bencana karhutla tersebut, BNPB bersama sejumlah lembaga dan beberapa pihak swasta telah mengirimkan sedikitnya 12 helikopter, masing-masing tiga dari BNPB, tiga milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dua dari TNI, satu dari Polri dan tiga helikopter milik swasta, serta satu pesawat khusus hujan buatan dengan total 36,8 ton NaCl.

Kendati hujan buatan telah dibuat dan pemadaman karhutla dari darat dan udara sudah dilakukan, namun titik panas (hotspot) masih terpantau. Hal ini dikarenakan ketebalan lahan gambut sendiri mencapai 36 meter, sehingga meski telah dilakukan pemadaman, namun titik api muncul kembali. Selain itu, sulitnya sumber air, terik matahari dan kencangnya angin juga mempengaruhi munculnya titik-titik api pascapemadaman.

Perlu diketahui bahwa kedalaman lahan gambut yang terbakar seperti yang di Riau sendiri mencapai 3,6 meter. Jadi meski sudah padam di bagian atas, tetapi bara api masih ada di bagian bawahnya. Hal itu diperburuk dengan kesulitan lain seperti susahnya sumber air, terik matahari dan angin kencang sehingga api muncul kembali.

"Hingga saat ini, tim satgas darat dan udara terus melakukan pemantauan dan penanggulangan kebakaran hutan yang berada di wilayah Riau dan sekitarnya," pungkas Sutopo.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya