Berita

AM Hendropriyono/Net

Politik

Isu Khilafah Muncul Lagi, Andi Arief: Hanya Jenderal Menumpang Di PDIP Yang Diskriminatif

JUMAT, 29 MARET 2019 | 15:27 WIB | LAPORAN:

Isu khilafah kembali dimunculkan oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Abdullah Mahmud Hendropriyono.

Saat berbicara di Gedung Pertemuan Kesatrian Soekarno Hatta BIN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Hendropriyono menyatakan bahwa ada dua ideologi yang bertarung pada Pemilu kali ini yaitu Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah.

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyindir pernyataan Hendropriyono itu sebagai jualan menjelang Pilpres 17 April 2019.

"Pak Luhut lebih banyak bisnis sejak berhenti sebagai tentara, Pak Hendro tanpa ada isu khilafah pernah menyakiti umat Islam di Talang Sari Lampung. Saya tidak akan menyimpulkan keduanya anti Islam," tulis Andi Arief melalui akun Facebook-nya, Jumat (29/3).

Sepengetahuan dirinya, lanjut Andi Arief, jenderal-jenderal yang mau berkeringat mendirikan partai sebagai jalan berkuasa dalam era reformasi Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto, dan Sutiyoso tidak ada rekam jejak menyakiti umat Islam apalagi minoritas.

"Hanya jenderal yang menumpang di PDIP yang diskriminatif," tulisnya.

Bahkan, menurut Andi Arief, Jenderal Purn TNI Edi Sudrajat saja mau berkeringat mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Inilah, kata dia, tentara yang sadar bahwa perjuangan demokrasi butuh alat politik yang tepat.

"Di saat PKPI mau karam diambil paksa Hendro, isu khilafah kembali jadi jualan," tambahnya.

Baginya, jenderal atau sipil yang ingin berkuasa namun tak punya alat politik partai akan selalu berpikir dan bertindak konspiratif ideologis.

"Bernyanyi tentang Pancasila dan khilafah adalah cara menyembunyikan kelemahan," sindirnya.

Pertanyaan berikutnya, menurut Andi Arief, siapa yang menciptakan ketegangan beragama.

"Jendral berkeringat seperti Wiranto, SBY, Prabowo, Sutiyoso yang mendirikan Partai atau jendral yang memanfaatkan PDIP dan segelintir aktifis dan tokoh tua Islam moderat gadungan?" paparnya.

Ia pribadi ragu jenderal modern seperti Kapolri Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam pengetahuan ideologi percaya pernyataan Hendro.

Sebaliknya dugaan dia, mereka dipaksakan oleh jendral tua yang konspiratif agar berpihak dalam Pemilu 2019.

"Pak Luhut dan Pak Hendro, jalanlah ke kampung-kampung miskin yang beribu penderitaan. Akan ditemukan di sana ada ideologi sebenarnya. Bukan di bawah gorong-gorong atau di atas tangga. Bukan juga ditemukan saat selfie," demikian mantan wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat ini.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Rakernas V PDIP Serukan Kemenangan Pilkada Serentak 2024

Minggu, 26 Mei 2024 | 16:00

Alumni UIN Banyak Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:42

Ijazah dan Raport Pegi Perong Jadi Barang Bukti Baru

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:28

Rumah Sakit Anak di India Terbakar, Tujuh Bayi Tewas

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:22

Pegi Perong Sempat Ganti Identitas saat Buron

Minggu, 26 Mei 2024 | 15:10

Megawati Diminta Tetap Jadi Ketum Hingga 2030

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:55

Tidak Dibunuh, Tentara Israel Jadi Tawanan Hamas

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:51

Rakernas V PDIP Serahkan ke Megawati Ambil Sikap Politik

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:50

Faizal Assegaf: Sulit Bagi Megawati Tutupi Jejak Hitam Bersama Jokowi

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:44

Dubes Najib: Saatnya Beralih dari Perpustakaan Konvensional ke E-Library

Minggu, 26 Mei 2024 | 14:32

Selengkapnya