Berita

KH Asep Saifuddin Chalim/RMOL

Hukum

Di KPK, Kiai Asep Bantah Omongan Romi Soal Rekomendasi Haris

SENIN, 25 MARET 2019 | 12:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Kiai yang disebut-sebut tersangka Anggota DPR RI Fraksi PPP M. Romahurmuziy alias Romi dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi.

Dia adalah KH Asep Saifuddin Chalim. Kiai Asep diketahui tokoh PPP sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya.

Kiai Asep akan diperiksa untuk tersangka Romi terakit kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama.


Di Gedung KPK, Kiai Asep yang mengenakan peci hitam kemeja putih dan sarungan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan izin Haris Hasanuddin untuk menjabat Kakanwil Kemenag Jatim. Namun, sang kiai mengaku sudah kenal Haris lama.

"20 yang lalu dia (Haris) pernah setiap pagi belajar ngaji ke saya," kata Kiai Asep kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Senin (25/3).

"Tapi itu tidak ada (memberikan rekomendasi ke Romi)," imbuhnya menambahkan.

Kiai Asep sebelumnya juga sudah membantah bahwa dirinya memberikan rekomendasi kepada Romi agar menempatkan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim.

Bantahan itu dilontarkan menyusul pernyataan "nyanyian" Romi bahwa penempatan Haris berdasarkan rekomendasi Kiai Asep dan saran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan tiga tersangka yakni politisi PPP Romahurmuziy, Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik, Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanuddin.

Romi selaku penerima suap dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara Muafaq dan Haris selaku pemberi suap disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Terhadap Muafaq, KPK mengenakan Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya