Berita

F-35 Lighting II/Net

Pertahanan

Siluman Dari Utara Dan Selatan Menjepit Udara Indonesia

KAMIS, 21 MARET 2019 | 03:38 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Dalam waktu dekat Indonesia akan dijepit “siluman” dari arah selatan dan utara. Persisnya, wilayah udara negeri kita akan diapit Australia dan Singapura dengan jet tempur berkemampuan “stealth” (teknologi siluman).

Ng Eng Hen, Menteri Pertahanan Singapura telah mengumumkan rencana pembelian  8 unit jet tempur F-35 Lightning II berteknologi “stealth” untuk AU Singapura. Tak dijelaskan varian apa yang akan dibeli Singapura.

Seperti diketahui, ada 3 varian F-35 Lighting II. F-35A merupakan varian konvensional, F-35B yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal (STOVL/short take off and vertical landing) dan F-35C khusus untuk kapal induk “supercarrier” AL Amerika.

Pembelian 4 unit (pasti) dan 4 unit dalam opsi AU Singapura itu dipercayai bisa “mengepung” wilayah udara Nusantara. Karena di sisi selatan, AU Australia juga memiliki F-35, bahkan dalam jumlah besar yaitu 72 unit.

Pemerintah Australia sejak 2002 ikut serta dalam program besar multinasional pengembangan F-35 atau JSF (Joint Strike Fighter) yang dimotori Amerika. Negeri Kanguru itu membeli 72 unit F-35A untuk menggantikan armada F/A-18A/B Hornet.

Setidaknya, hingga saat ini, AU Australia sudah menerima 10 unit F-35A. Dua unit tahap pertama sudah ada di Lanud Williamtown, Sudney, Australia sejak Desember 2018 lalu. Delapan unit lainnya masih ditempatkan di Lanud Arizona, Amerika Serikat, untuk pengembangan sistem dan taktik tempur.

F-35A memiliki berbagai kemampuan tempur yang disebut sebagai “game changer” karena mampu mengubah pola dan meningkatkan kemampuan tempur secara drastis. Selain berkemampuan “siluman” alias sulit terdeteksi radar. Tak ketinggalan, F-35 juga dilengkapi segudang elektronik super canggih.

Sensor F-35 terdiri dari radar canggih (sensor aktif) dan pengindera infra merah (sensor pasif). Radar F-35 berteknologi AESA (active electronically-scanned array). Resolusinya super detail dan berjangkauan amat jauh. Radar ini juga sangat sulit diserang secara elektronik (di-jamming). Sementara itu sensor infra merah F-35 berupa gabungan pengindera target dan sensor serangan rudal. Semua sensornya disatukan oleh sistem “sensor fusion”, sehingga pilot dapat “membaca” situasi di segala arah sekitar pesawat hingga jarak ratusan mil.

Kepemilikan “siluman” F-35 oleh kedua negeri jiran, tentu saja secara strategis sepatutnya disikapi Indoensia dengan waspada. Kendati Indonesia hingga saat ini belum ada potensi konflik terbuka dengan dua negeri itu.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya