Berita

M. Romahurmuziy/Net

Hukum

Romi Pintu Masuk KPK Ke Lingkaran Jokowi

SENIN, 18 MARET 2019 | 10:49 WIB | LAPORAN:

. Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Anggota DPR RI dari Fraksi PPP M. Romahurmuziy harus dijadikan sebagai langkah awal bagi KPK untuk mengusut semua kasus dugaan korupsi yang melibatkan orang dekat Presiden Joko Widodo.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, bagaimanapun juga negeri ini harus bersih dari praktik kotor korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk itu, komisi antirasuah tidak boleh pandang bulu.

"Saya rasa sudah saatnya KPK melibas tanpa pandang bulu. Semoga KPK tidak sungkan terhadap Romi yang sangat dekat sama Jokowi, apalagi kena virus ralatnya," ujar Andrianto kepada redaksi, Senin (18/3).


Pasalnya, menurut dia, kabar tentang dugaan KKN yang dilakukan oleh orang-orang di lingkaran penguasa, termasuk Romi sangat kencang terdengar.

"Saya dengar Romi sudah lama di TO (target operasi). Ini membuktikan lingkaran inti Jokowi tidak steriil dari perilaku koruptif. Namanya juga disebut dari berbagai macam rasuah di APBN," pungkas aktivis mahasiswa tahun 1998 ini.

Romi sebelumnya terjaring OTT di salah satu hotel di Surabaya, pada jumat (15/3). Selang 24 jam kemudian dia ditetapkan sebagai tersangka penerima suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama. Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf itu diduga menerima uang sebesar Rp 156.758.000.

KPK menjerat Romi dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak PIdana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.  

Adapun dua tersangka pemberi suap, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenang Jawa Timur, Haris Hasanuddin. Mereka dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf atau huruf b atau Pasal 13 UU Pembeantasan Tindak Pidana Korupsi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya