Berita

Ketum PPP Romahurmuziy/RMOL

Hukum

OTT Petinggi PPP Bukti Sistem Parpol Perlu Direformasi

JUMAT, 15 MARET 2019 | 13:24 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Kabar ditangkapnya petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dinilai menjadi titik balik reformasi sistem kepartaian di Indonesia.
Hal itu diutarakan oleh analis politik Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/3).
"Hal ideal yang dapat menghentikan perilaku korupsi adalah bangunan integritas bagi politisi dikokohkan, tetapi sebagai upaya sistematis perlu juga dipertimbangkan reformasi sistem kepartaian" katanya.

Dedi meyakini, model politik kepartaian di Indonesia saat ini terlalu mendominasi dan tidak ideal. Hal itu dinilai seolah-olah parpol menjadi muara kekuasaan.


"Parpol dalam sistem politik Indonesia berada di ruang infrastruktural (pengontrol jalannya pemerintahan). Ia seharusnya berpihak pada publik, semua parpol seharusnya oposisi. Tapi yang kita jalani sekarang justru parpol setali dengan kekuasaan itu sendiri sehingga tidak mengherankan lobi-lobi politik kekuasaan lebih banyak melibatkan parpol,” ujarnya.

Dedi berpendapat, Parpol harus berada di luar kekuasaan. Satu-satunya kesempatan parpol mengemuka dalam ritual politik kekuasaan adalah saat Pemilu. Usai Pemilu, parpol harus kembali ke barak.

Salah satu solusi yang ia singgung adalah pembiayaan parpol oleh negara. Meskipun kontroversial, Dedi menyutujui jika pembiayaan parpol ditanggung negara melalui APBN. Dengan begitu sistem keuangan parpol dapat dikontrol dan dipertanggubgjawabkan.

Sebab, dengan kondisi keuangan parpol yang tidak terbuka, lantaran pembiayaanya di luar tanggung jawab negara memicu parpol untuk mencari pembiayaan secara bebas dan sulit terdeteksi.

"Bagaimanapun kekuasaan parpol harus dibatasi, negara harus lebih dominan dalam mengatur sistem politik, termasuk platform ideal kepartaian. Demokrasi tidak selalu bicara kebebasan, demokrasi juga bicara kewajiban,” tutupnya.

Romi dikabarkan terjaring operasi senyap KPK bersama pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim di wilayah hukum Jatim pada Jumat pagi. KPK sendiri saat ini masih belum menentukan status Romy lantaran masih dilakukan pemeriksaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya