Berita

Jokowi bersama Siti Aisyah/Net

Publika

Penguasa Sering Bohong

RABU, 13 MARET 2019 | 15:53 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SITI Aisyah dibebaskan Pengadilan Malaysia. Yassona Laoly dan buzzer klaim itu hasil lobby Pemerintah Indonesia dan prestasi Presiden Joko Widodo. Amazing. Luar biasa. Meme dan rilis video disebar.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membantah adanya lobby dari Pemerintah Indonesia. Antiklimaks.

Medsos segera rame. Netizen menuding pihak yang klaim pembebasan Siti Aisyah sebagai prestasi Joko Widodo sebagai "Tukang Bohong".


Salah satu kata yang marak di rezim Jokowi adalah "bohong" atau "pathological iying". Tidak pernah terjadi di rezim-rezim sebelumnya.

Bohong bagian hidup manusia. Leonard Saxe, Ph.D., ahli polygraph, mengatakan, "Lying has long been a part of everyday life. We couldn't get through the day without being deceptive".

Hollywood sadar adanya obsesi manusia untuk berbohong dalam film Quiz Show, True Lies, The Crucible, Secrets & Lies, dan Liar, Liar.

Bagi Filsuf Nietzche; lie is a condition of life. Seorang pembohong biasanya punya verbal skill yang lebih bagus daripada kemampuan tehnis lain.

Penyakit pathological iying ditemukan dalam arena politik dan penguasa negara. Ironisnya, mereka lebih sering menipu rakyatnya sendiri.

Di buku "why leaders lie", John J. Mearsheimer menulis: "I find that leaders do not lie very often to other countries, but instead seem more inclined to lie to their own people".

Presiden Lyndon Johnson membohongi rakyat Amerika dengan cerita penyerangan Vietcong terhadap kapal US Destroyers. Kebohongan ini begitu apik sehingga membuat kongres mengesahkan "Gulf of Tonkin Resolution". Resolusi ini memberi otoritas besar kepada Presiden Johnson untuk mengambil langkah apapun mencegah penyerangan terulang.

Fiksi Mobil Esemka, dolar 10 ribu, stop utang, stop import, tidak naikan BBM & TDL dan lain-lain punya target rakyat domestik.

Entah bagaimana perasaan Perdana Menteri Mahathir Mohamad saat berita klaim Yassona Laoly dan Joko Widodo sampe ke meja kerjanya.

Tidak mungkin dua pihak berbohong. Seandainya Perdana Menteri Mahathir Mohamad bukan pihak yang berbohong, artinya pihak lain yang berbohong. Dan kebohongan itu naik kelas. Menyentuh dimensi "international lies". Dan itu bikin malu.

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya