Berita

Foto/Net

Politik

Komisi II Bentuk Pansus Terkait Peleburan BP Batam

SELASA, 12 MARET 2019 | 19:40 WIB | LAPORAN:

Komisi II DPR RI mengkritik rencana pemerintah yang akan membubarkan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam). Kemudian akan meleburnya dengan Pemkot Batam.

"Ada beberapa hal yang menjadi persoalan di Batam ini, ada aspek yang menjadi sorotan kami karena terkait rencana ditunjuknya wali Kota Batam sebagai ex officio kepala BP Batam," jelas Wakil Ketua Komisi II Herman Khaeron di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (12/3).

Menurutnya, rencana penunjukan wali Kota Batam sebagai ex officio kepala BP Batam benar-benar dilakukan pemerintah maka itu bentuk rangkap jabatan publik. Dan diduga melanggar UU Pemerintahan Daerah.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, pemerintah harus menjelaskan terkait aturan menggabungkan antara regulator dengan operator.

"Apa dengan dijadikan ex officio itu aspek bisnis akan efektif? Kalau dulu Batam bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi sampai 10-12 persen lalu anjlok 2-5 persen persoalannya bukan BP Batam dirangkap dengan wali kota," papar Herman.

Selain itu, kalau wali Kota Batam menjadi ex officio BP Batam akan terjadi kerancuan dalam pengelolaan keuangan negara karena diatur dalam UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Herman menjelaskan, wali kota adalah pejabat politik dan dilarang membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan.

"BP Batam harus dijauhkan dari kepentingan politik. Wali kota berasal dari partai politik," ujarnya.

Dari sisi ekonomi, terdapat potensi abuse of power dan itu berbahaya bagi sistem tata kelola pemerintahan karena kekuasaan akan mudah dimanfaatkan pejabat yang mengelola BP Batam.

Untuk itu, Komisi II akan membentuk panitia khusus untuk mengakhiri konflik BP Batam, FTZ (free trade zone) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang belum selesai, dan masih tumpang tindihnya aturan.

"Jadi, setelah Komisi II DPR menerima masukan dari beberapa kali rapat dengan berbagai pihak terkait akhirnya sepakat akan membentuk Pansus Batam ini," imbuh Herman.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya