Berita

Politik

Grace Natalie Merasa Jadi Pengganggu

SELASA, 12 MARET 2019 | 07:38 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memastikan partai mereka akan menjadi 'pengganggu' bagi partai-partai lama pada Pemilu 2019. Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato di hadapan kader-kader PSI pada acara #Festival11 di Gedung MICC, Jalan Ring Road, Medan, Senin (11/3/2019).

"Sejarah telah menuliskan takdir PSI akan menjadi pengganggu kenyamanan partai-partai lama. Kita akan mengganggu tidur siang panjang para politisi yang hanya bekerja lima tahun sekali," katanya lantang.

Grace menambahkan, PSI tidak akan meniru gaya-gaya politik partai lain yang sudah lebih dulu ada. Hal ini karena PSI memiliki platform tersendiri dalam menjalankan misinya sebagai partai nasionalis.


"PSI sebetulnya tidak perlu berdiri jika Partai Nasionalis mengerjakan pekerjaan rumahnya," tukasnya.

Dia juga kembali menyinggung partai pendukung terbitnya peraturan yang mengekang kebebasan. Bahkan terkesan diskriminatif.

"Kepada partai lain, baik di BPN termasuk juga yang ada dalam koalisi TKN, kami mohon maaf. Meskipun kita berada dalam perahu yang sama yang akan membawa Pak Jokowi kembali menang, tapi bukan berarti kita tidak memiliki perbedaan. PSI adalah sebuah gagasan baru dalam politik Indonesia, yang mendasarkan diri pada semangat membangun politik yang bersih, politik yang bekerja melayani rakyat, politik yang terbuka. PSI adalah antitesa praktek politik lama," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu dia juga mengajak kader untuk memenangkan Paslon nomor urut 01, Jokowi-Maruf. Bahkan, dia menarget menang tebal di Sumut.

"Kita masih punya cukup waktu mengetuk pintu rumah dan pintu hati rakyat agar pada tanggal 17 April rakyat memenangkan Jokowi dan memilih PSI. Survei-survei dari lembaga kredibel menunjukan elektabiltas PSI membaik," tandasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya