Berita

Politik

Buku Dari Jokowi Ke Harari, Cara Intelektual Mengedukasi Publik

JUMAT, 08 MARET 2019 | 20:55 WIB | LAPORAN:

Peluncuran buku berjudul Dari Jokowi Ke Harari yang ditulis politisi Rizal Mallarangeng mendapat apresiasi berbagai elemen masyarakat.

Seperti halnya sastrawan Ayu Utami dan pengamat politik Edbert Gani yang senada mengatakan buku tersebut merupakan cara intelektual dalam mengedukasi masyarakat.

Menurut Ayu, isi buku menjelaskan bagaimana mengutarakan intelektual publik untuk lebih mengedukasi dan mengetahui dunia secara luas baik itu tokoh publik maupun tokoh pejuang. Dia mengatakan, buku harus dibaca secara mendalam tidak hanya sebagai kompleks dari segi pembacaan cepat.

"Di dalam buku Dari Jokowi Ke Harari kita mengirim bagaimana kita mengoptimalisasi bahwa kita melihat di pembuka itu ada satu ide-ide pencerahan. Cita-cita pencerahan seperti manusia," jelas Ayu dalam peluncuran dan bedah buku Dari Jokowi Ke Harari di Cikini, Jakarta, Jumat (8/3).

"Kita ini berfikir menggunakan medium bahasa dan mulai apa yang kita sadari itu dari medium bahasa. Saya kira Harari dan beberapa komunikator science mendalami akan hal komunikator science tersebut," sambungnya.

Pengamat politik dari Heat Of The Atma Jaya Institute for Public Policy (AJIPP) Edbert Gani menambahkan, buku tersebut membuat pembaca maupun masyarakat teredukasi dalam sistem liberalisme.

"Bagus bagi saya untuk diperkenalkan yang ingin mengenal liberalisme yang sudah disaring didalamnya. Didalamnya begitu menarik dan mudah dipahami oleh generasi. Isinya adalah orang-orang yang ada di dalam buku ini maupun orang-orang yang tidak terkait dengan politik sebelumnya," papar Gani.

Lanjutnya, buku yang ditulis Rizal Mallarangeng tersebut mengangkat sosok Joko Widodo atau Jokowi, tokoh yang memiliki jejak kepopuleran di publik.

"Presiden yang tahu semua kalangan dengan bahasa pidato yang menarik. Waktu Jokowi bilang begini apa itu gotong royong dalam menyambungkan Indonesia, kita bisa belajar dari kata-kata pidatonya yang menurut pemahaman saya sesuai Harari, tokoh sejarawan yang membumi," jelas Gani.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya