Berita

Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Prabowo: Elite Jakarta Ingin Rakyat Terus Patuh Seperti Kerbau

JUMAT, 08 MARET 2019 | 16:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Prabowo Subianto merasakan banyak pemikiran dan ucapannya yang sudah ia gaungkan belasan tahun kini dipahami dengan baik oleh rakyat Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Calon Presiden nomor 02 itu saat melakukan pidato kebangsaan di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, yang masih berlangsung saat berita ini dilaporkan (Jumat, 8/3).

"Sudah belasan tahun, tapi alhamdulilah baru bulan-bulan ini, tahun-tahun ini, saya keliling Indonesia, di kabupaten-kabupaten, saya mendengar rakyat biasa di desa-desa sudah mulai mengerti dan sudah mulai paham tentang apa yang saya perjuangkan dan sampaikan ke seluruh bangsa Indonesia," tutur Prabowo.

Ia juga bangga karena sebagian rakyat yang ia temui memakai istilah-istilah yang ia gunakan selama beberapa tahun belakangan.

"Tadi juga di jalan, saya ke Persis, saya pulang dari Masjid Agung, rakyat sudah mulai bicara ke saya 'Pak selamatkan Indonesia pak, selamatkan Indonesia. Ada juga yang 'Indonesia menang, pak'," kata Prabowo.

Menurut dia, rakyat Indonesia mulai menyadari bahwa bangsanya harus diselamatkan. Ia percaya rakyat Indonesia tidak lagi mau disebut bodoh dan hanya menurut pada pemilik modal.

"Elite di Jakarta bilang rakyat bodoh, dikasih uang dan akan patuh seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, bisa dibawa ke sini ke sana. Itu yang ingin dilestarikan elite di Jakarta," ucap Prabowo.

Prabowo menyebut banyak elite politik di Jakarta "berhati beku". Mereka hanya memikirkan kekayaan diri dan keluarganya. Ia juga menuding para elite politik memakai kekayaan mereka untuk melanggengkan kekuasaan. Elite politik membiarkan rakyat terus melarat.

"Saya bagian dari elite itu, tapi saya elite yang sadar itu salah," akunya.

Pidato kebangsaan di kampus UKRI ini merupakan salah satu kegiatan Prabowo selama mengunjungi Bandung, Jawa Barat.
Sebelum menyampaikan pidato kebangsaan, Prabowo bertemu dengan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya