Berita

Presiden Jokowi dalam kunjungan ke daerah/net

Politik

Tolong, Jokowi Ambil Cuti Dan Kurangi Mengkonsolidasi Aparat Negara

Biar Tugas Jokowi Dilaksanakan JK
RABU, 06 MARET 2019 | 16:32 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Walau terkesan diabaikan, desakan agar capres petahana Joko Widodo cuti dari jabatan selama masa kampanye Pilpres 2019 terus bermunculan.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menganggap wajar tuntutan itu karena cuti capres petahana bisa menjaga azas kesetaraan dalam kampanye politik.

Selama Jokowi berkampanye sembari menjabat presiden ada bermacam contoh ketidakadilan yang terjadi. Misalnya, ke manapun Jokowi berkampanye terjadi konsolidasi aparatur sipil negara di segala level. Jokowi bahkan berpotensi secara tidak langsung menggerakkan aparat militer untuk kepentingannya berkampanye.

"Tolong beliau cuti dan kurangi mengkonsolidasi birokrasi dan aparat negara baik sipil maupun militer dalam keadaan kampenye kayak begini," ujar Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).

Jika Jokowi bersedia cuti dari jabatan presiden, lanjutnya, maka tugas kenegaraan kepala negara dapat dilaksanakan sementara oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Dalam situasi kampanye seperti ini sebaiknya (tugas kepresidenan) dilakukan Pak JK saja," demikian Fahri.
Tentang cuti presiden ini berawal dari keluhan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi karena Jokowi tidak transparan dalam hal cuti yang ia ambil untuk kepentingan kampanye. Padahal, transparansi dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada anggaran negara yang digunakan oleh Jokowi saat berkampanye.

Menurut Wakil Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono, penggunaan fasilitas dan anggaran negara untuk kepentingan kampanye adalah tindakan yang melanggar UU 7/2017 tentang Pemilu.

Namun, Jokowi bersikeras untuk tidak memanfaatkan hak cuti. Dalihnya, kalau aturan mengharuskan dirinya cuti total maka ia akan mengikutinya. Faktanya menurut Jokowi, aturan KPU tidak mengharuskan dirinya cuti selama masa kampanye.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya