Berita

Mirage 2000/Net

Pertahanan

Serang Pakistan, AU India Pertontonkan Koordinasi Alutsista Udara

KAMIS, 28 FEBRUARI 2019 | 14:11 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Dini hari, 26 Februari lalu, pesawat tempur AU India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan. Kali ini, target serangan udara menghajar kamp militan Jaish-e-Mohammed di dekat Balakot di kawasan Khyber Pakhtunkhwa.

Serangan udara dini hari ini diklaim sebagai “preemptive strike” untuk mencegah aksi terror.  Dan merupakan serangan udara India ke wilayah Pakistan yang pertama sejak tahun 1970-an.

Pakistan tak tinggal diam. Sejumlah pesawat tempur dikerahkan. F-16 Fighting Falcon dan JF-17 Thunder andalan AU mereka menyeruak di udara. Sementara AU India mempertontonkan kemampuan mereka dalam melakukan serangan udara terkoordinasi. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) dikerahkan. Ratusan militan diklaim berhasil di bumi hanguskan.


Upaya penyergapan dan pengejaran yang dilakukan oleh jet-jet tempur F-16 Fighting Falcon  dan JF-17 Thunder diklaim berhasil mengusir pesawat India yang melanggar wilayah udara Pakistan. Hanya saja, jet-jet tempur AU India setelah melakukan serangan udara, kembali tanpa ada satupun yang ditembak jatuh oleh Pakistan.

Lakon utama dari serangan udara India adalah 12 jet tempur Mirage 2000 yang diberangkatkan dari pangkalan udara Gwalior. Jet tempur buatan Perancis yang baru menjalani peremajaan serta peningkatan kemampuan avionic, membuat kemampuan tempur Mirage 2000 India setara dengan Mirage 2000-5F AU Perancis atau F-16C Amerika.

Bahkan, informasi yang berkembang di kalangan pengamat militer, kesuksesan serangan udara India, tak lepas dari kemampuan Pod pemandu target Litening buatan Israel yang dibopong Mirage 2000. Sehingga diperoleh serangan presisi (surgical strike). Munisi yang dipakai adalah bom berpemandu GBU-12 Paveway buatan AS. Sementara untuk pertahanan diri, Mirage 2000 membawa sepasang rudal udara ke udara buatan Perancis (diduga Magic atau MICA).

Selain itu, ketika melakukan serangan udara, armada Mirage 2000 didukung sebuah pesawat komando EMB-145 Netra. Juga sebuah pesawat tanker Il-78 Midas untuk mengisi bahan bakar di udara. Tak ketinggalan, sejumlah jet tempur Sukhoi Su-30MKI ikut diterbangkan dan bertindak sebagai elemen Combat Air Patrol (CAP), pengawalan tempur.

Pada serangan udara ke Pakistan kali ini, terlihat kepiawaian India memadukan berbagai alutsista buatan produsen yang berbeda dalam satu platform yang sama. Alutsista bukan pekerjaan sederhana, apalagi sampai mencapai sukses dalam misi.**

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya