Berita

Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Tokoh Tionghoa Sesalkan Imlek Nasional Jadi Ajang Penggalangan Dana Capres

SELASA, 26 FEBRUARI 2019 | 13:42 WIB | LAPORAN:

Perayaan Imlek Nasional di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Minggu (10/2) lalu mengundang reaksi beragam dari kalangan Tionghoa.

Sebab, meski disebut murni acara perayaan Imlek bersama putra putri Kalimantan Barat yang tergabung dalam Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat (PTK) Indonesia, acara itu dinilai sarat muatan politik.

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma menengarai penggalangan dana dalam perayaan Imlek tersebut dimaksudkan untuk pemenangan salah satu pasangan calon presiden.

"Kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang diarahkan untuk tujuan politik tertentu itulah yang membuat citra Tionghoa semakin buruk di mata warga masyarakat lainnya negeri ini," ujar Lieus kepada redaksi, Selasa (26/2).

Meskipun retorika panitia menyebut acara itu untuk persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan NKRI, menurut Lieus, tetap tidak bisa dipungkiri arah kegiatan semacam itu.

"Apalagi selama ini di media sosial beredar pernyataan dari sejumlah penggagas acara ini tentang berbagai rumor yang menjelek-jelekkan paslon capres lainnya," ujar Lieus.

Di antaranya, tambah Lieus, pernyataan mereka bahwa Pancasila akan dihapus serta bahaya yang mengancam orang Tionghoa kalau pasangan Prabowo-Sandi menang Pilpres hanya karena didukung PKS, FPI dan lain-lain.

"Pernyataan-pernyataan itu sama sekali tak berdasar. Lebih sebagai ketakutan sejumlah orang Tionghoa karena ketidaktahuan mereka saja," jelas Lieus.

Lieus yang selama ini akrab dengan berbagai organisasi Islam itu tegas membantah rumor Islam garis keras akan menghapus Pancasila dari negeri ini.

"Sebutan Islam garis keras itu hanya dihembus-hembuskan oleh orang-orang yang alergi sama Islam," katanya.

Lieus berharap orang Tionghoa untuk lebih cerdas menyikapi dinamika politik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

"Orang Tionghoa hendaknya tidak mudah terprovokasi oleh rumor dan kebohongan yang sengaja disebarkan orang tak bertanggung jawab atau menyebarkan pernyataan-pernyataan yang tak ada dasarnya," ujar Lieus lagi.[wid]


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya