Berita

Nasaruddin Umar/Net

Etika Politik Dalam Al-Qur'an (26)

Belajar Dari Terobosan Nabi Yusuf

MINGGU, 24 FEBRUARI 2019 | 08:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

KONSEP kesejahteraan masyarakat yang berkea­dilan sosial dicontohkan dalam kisah Nabi Yusuf As. Ia hidup di samping raja dan keluarganya yang memerintah secara absolut. Kekayaan hanya menumpuk di sekitar keluarga raja dan pembesar-pembesarnya. Namun setelah Nabi Yusuf terlibat di dalam struktur pemerintahan, maka rakyat mulai merasakan adanya keadilan. Bukan hanya rakyat Mesir tetapi juga semua wilayah yang masuk dalam wilayah protektorat­nya juga merasakan adanya sentuhan keadi­lan di negeri yang di mana Nabi Yusuf diberi kepercayaan menjadi salahseorang penentu kebijakan terutama di sector kesejahteraan masyarakakat.

Berawal dari mimpi raja sebagaimana dia­badikan di dalam Al-Qur’an (Q.S. Yusuf/12) yang menceritakan mimpi raja negeri Mesir saat itu. "Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terke­muka: "Terangkanlah kepadaku tentang tak­bir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi." (Q.S. Yusuf/12:43).

Para petinggi kerajaan sibuk mencari orang yang bisa menakwil mimpi raja.Akh­irnya ketemulah seorang pemuda cerdas bernama nabi Yusuf. Mimpi raja ditakwil oleh Yusuf: "Yusuf berkata: "Supaya kamu ber­tanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit un­tuk kamu makan" (12:47). Para raja men­ganjurkan seluruh rakyatnya untuk mengin­tensifkan dan mengefektifkan pertanian agar negeri Mesir bisa terbebas dari krisis pangan yang berkepanjangan. Selama tujuh tahun berturut-turut panen raya masyarakat ber­hasil. Berkat nasehat Nabi Yusuf raja men­ginstruksikan agar hasil panen tidak diguna­kan untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan harus dihemat guna mengantisipasi masa paceklik yang akan melanda dunia tujuh ta­hun berikutnya.

Alkisah, berkat advice Nabi Yusuf terh­adap raja diakomodir, maka jadilah negeri Mesir sebagai negeri penyelamat dunia kar­ena negeri ini mampu mensuplay kebutuhan yang diperlukan di dalam dan di luar negeri. Mesir menjadi negeri unggul, menjadi tempat ketergantungan negeri-negeri di sekitarnya. Kekuatan negeri Mesir terletak karena mana­jemen pasca panen yang dirancang Nabi Yusuf. Akhirnya Nabi Yusuf pun dipromosi­kan sebagai salahsatu petinggi kerajaan ber­kat kecerdasannya. Sesungguhnya bisa juga difahami bahwa kemampuan yang luar biasa Nabi Yusuf ialah prediksi dan perencanaan­nya yang sangat matang, bukan dirinya se­bagai Nabi dan ahli takwil mimpi tetapi ke­cerdasannya membuat analisis dan program yang tepat guna. Ia membuat analisis pro­gram jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang. Ia juga memiliki ketegasan dalam memimpin karena tidak mungkin ter­capai penghematan tanpa ketegasan dan di­siplin nasional.

Kesuksesan negeri Mesir ini disebabkan oleh sikap keterbukaan raja mau menerima orang lain dari kalangan professional di luar lingkungan dan keluarga istana. Ini pelaja­ran penting buat kita juga bahwa jika setiap persoalan diserahkan kepada ahlinya pasti akan selesai. Sebaliknya jika persoalan dis­erahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka kata Nabi Muhammad Saw, tunggulah kehancurannya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya