KONSEP kesejahteraan masyarakat yang berkeaÂdilan sosial dicontohkan dalam kisah Nabi Yusuf As. Ia hidup di samping raja dan keluarganya yang memerintah secara absolut. Kekayaan hanya menumpuk di sekitar keluarga raja dan pembesar-pembesarnya. Namun setelah Nabi Yusuf terlibat di dalam struktur pemerintahan, maka rakyat mulai merasakan adanya keadilan. Bukan hanya rakyat Mesir tetapi juga semua wilayah yang masuk dalam wilayah protektoratÂnya juga merasakan adanya sentuhan keadiÂlan di negeri yang di mana Nabi Yusuf diberi kepercayaan menjadi salahseorang penentu kebijakan terutama di sector kesejahteraan masyarakakat.
Berawal dari mimpi raja sebagaimana diaÂbadikan di dalam Al-Qur’an (Q.S. Yusuf/12) yang menceritakan mimpi raja negeri Mesir saat itu. "Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkeÂmuka: "Terangkanlah kepadaku tentang takÂbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi." (Q.S. Yusuf/12:43).
Populer
Rabu, 24 April 2024 | 02:12
Sabtu, 27 April 2024 | 17:17
Selasa, 23 April 2024 | 12:42
Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43
Rabu, 24 April 2024 | 19:46
Selasa, 23 April 2024 | 19:52
Senin, 29 April 2024 | 01:56
UPDATE
Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16
Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06
Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53
Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19