Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pembangunan Tembok Perbatasan Ala Trump Memakan Waktu Berbulan-bulan

SABTU, 23 FEBRUARI 2019 | 23:27 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jika berjalan sesuai rencana, tembok perbatasan yang digadang-gadang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump membutuhkan berbulan-bulan untuk dapat mulai dibangun.
 
Begitu kata seorang pejabat senior Pentagon seperti dimuat CNN (Sabtu, 23/2). Diketahui Trump baru-baru ini mendeklarasikan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan. Langkah itu secara teori akan memungkinkan pemerintahannya untuk menyadap dan menggunakan lebih dari 3 miliar dolar AS dana pembangunan militer untuk membangun bagian-bagian tembok.
 
Deklarasi telah ditentang oleh beberapa negara bagian dan beberapa anggota Kongres.
 

 
Tetapi bahkan jika pengadilan dan tantangan kongres tidak memperlambat prosesnya, pejabat pertahanan mengatakan masih akan membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum dana tersebut dapat digunakan untuk membangun tembok.
 
Para pejabat senior Pertahanan mengatakan bahwa Departemen Pertahanan saat ini sedang menunggu permintaan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memberikan dukungan untuk pembangunan tembok perbatasan.
 
"Kami telah meminta masukan, fakta, prioritas DHS, kami menunggu untuk menerima itu, ketika kami melakukannya, kami akan memprosesnya, ketika saya mengatakan proses bahwa kami akan mencocokkannya dengan analisis misi kami dan memulai prosesnya," kata pejabat Sekretaris Pertahanan Pat Shanahan.
 
Dia menambahkan bahwa Pentagon akan memberi pengarahan singkat kepada Kongres. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya