Berita

Politik

Proses Perpanjangan Kontrak Freeport Mesti Diusut Penegak Hukum

JUMAT, 22 FEBRUARI 2019 | 11:14 WIB | LAPORAN:

Proses perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia harus diusut supaya tidak simpang siur.

Terlebih dengan adanya informasi dari mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bahwa ada pertemuan rahasia Presiden Jokowi dengan bos Freeport McMoran Inc, James R. Moffet di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pertemuan itu, menurut Sudirman, membahas cikal bakal surat perpanjangan kontrak Freeport tertanggal 7 Oktober 2015.

"Perpanjangan kontrak Freeport ini harus dibuka agar terang benderang semuanya. Agar nanti bisa diketahui siapa sesungguhnya yang membela kepentingan nasional dan siapa yang berpihak pada kepentingan pemilik modal," ujar Ketua Umum Benteng Prabowo, Syafti Hidayat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/2).

Presiden Jokowi sendiri membenarkan bertemu beberapa kali dengan bos Freeport. Namun semua pertemuan itu diklaim Jokowi tidak digelar rahasia.

Bantahan Jokowi ini menurut Syafti, patut diragukan.

"Lebih percaya dengan Sudirman Said karena saat menjadi menteri di kabinet Jokowi sangat profesional," ujar Syafti.

Bukan hanya itu, Syafti mengingatkan janji-janji kampanye politik Jokowi pada Pemilu 2014 juga tidak sesuai kenyataan.

"Bisa kita lihat lewat janji janji politiknya kepada rakyat banyak yang tidak sesuai dengan harapan. Apalagi jika kita ukur dari data yang disampaikan Jokowi saat debat kemarin, banyak yang tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada," jelas ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) ini.

Sebelumnya, Sudirman Said mengatakan bahwa surat perpanjangan izin operasi Freeport tertanggal 7 Oktober 2015 bisa keluar karena diperintahkan oleh Presiden Jokowi yang juga atasannya sewaktu menjadi menteri ESDM.

Cerita sama disampaikan Sudirman ketika menjadi narasumber diskusi yang digelar Institut Harkat Negeri pada Rabu sore (20/2) lalu.

"Jika ada unsur tindak pidana korupsi dalam kasus perpanjangan kontrak Freeport maka harus diusut oleh penegak hukum," pungkas Syafti yang akrab disapa Uchok. [wid]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya