Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Lupa Sejarah, Tjahjo Kumolo Harusnya Malu Asal Main Klaim

JUMAT, 22 FEBRUARI 2019 | 05:43 WIB | LAPORAN:

Undang-Undang 6/ 2014 tentang Desa tidak dibuat pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karena itu, seharusnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo malu dengan klaimnya tentang program dana desa.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo angkat bicara tentang klaim Tjahjo yang mengatakan bahwa dana desa ada karena Presiden Jokowi.

"Mendagri mungkin lupa sejarah perjuangan dana desa melalui UU Desa di DPR? Saya heran, kok pemerintah lumayan sering main klaim," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/2).

Dijelaskan Dradjad, aturan tentang dana desa tertuang dalam UU 6/2014. Regulasi itu disahkan DPR pada 18 Desember 2013.

"Saat undang-undang disahkan, Pak Jokowi jadi capres pun belum. Pak Jokowi baru dijadikan capres PDIP tanggal 14 Maret 2014, jadi tiga bulan setelah dana desa diketok di DPR," bebernya.

Artinya, Jokowi sama sekali tidak ikut andil dalam pengesahan UU 6/2014. Yang ada adalah hasil kerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan parlemen periode 2009-2014.

"Partai terbesar di DPR waktu itu juga bukan partainya pak menteri (PDIP). Malu ah kalau main klaim seperti itu," ujar Dradjad.

Lanjutnya, setelah UU Desa disahkan, siapapun yang menjadi presiden berkewajiban untuk menjalankannya bukan hanya mengklaim.

"Justru pemerintah harus mengevaluasi. Dengan terus bertambahnya utang pemerintah, berarti secara tidak langsung ada sebagian dari dana desa itu yang berasal dari utang. Kenapa utangnya tidak diklaim," pungkas Dradjad. [wah] 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya