Berita

Dunia

Perbedaan Pandangan Soal Palestina Tidak Ganjal Hubungan Indonesia-Australia

KAMIS, 21 FEBRUARI 2019 | 22:19 WIB | LAPORAN:

Perbedaan pandangan terkait polemik Palestina dan Israel tidak akan mengganggu hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. 
 
Hal itu dipastikan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, di Ruang Palapa, Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (21/2).
 
Diketahui, meskipun merupakan negara tetangga sekaligus negara sahabat bagi Indonesia, namun Australia memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi persoalan Palestina-Israel.
 

 
Perdana Menteri Australia Scott Morrison baru-baru ini mempertimbangkan pengakuan resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Australia dari Tel Aviv.
 
Bertolak belakang dengan Australia, Indonesia tetap tegas tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum tercapainya solusi dua negara.
 
"Tetapi terkait dengan statementnya Perdana Menteri Australia, mungkin kita sudah mengerti posisinya Australia," jelas Arrmanatha.
 
"Dan fakta bahwa mereka tidak membuka kedubesnya saat ini itusudah menentukan posisinya mereka, mengenai posisi dan perkembangan perundingan perdamaian Palestina dan Israel," tutur pria yang akrab disapa Tata ini. 
 
Tata juga berharap, bahwa kerja sama Indonesia dan Australia khususnya dalam bidang perdagangan dapat terus terjalin, terlebih dengan adanya rencana penandatanganan komitmen kerjasama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia-Austaralia yang akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.
 
"Saya sampaikan terkait dengan IA-CEPA, kedua menteri perdagangan sedang membahas isu ini terkait dengan rencana penandatanganan, memang disebut bahwa harapannya bisa kita tangani dalam bulan maret, tapi mereka sedang membahas secara teknis mengenai penandatanganan IA CEPA," tandas Tata. 
 
Sementara itu Direktur Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kemanusiaan Kemlu Achsanul Habib menyampaikan bahwa persoalan Palestina hanyalah satu dari bagian hubungan dengan negara lainn yang lebih kompleks. 
 
"Persoalan Palestina itu satu dari bagian hubungan yang lebih luas dan kompleks ya tentunya tidak ada satu isu yang kemudian isu lainnya langsung otomatis berdampak, saya kira kita (Indonesia-Australia)," ungkapnya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya